Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Dilaksanakan Pada 8 dan 9 Dzulhijah, Lengkap dengan Keutamaannya
Berikut bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah yang dilaksanakan sebelum Idul Adha 2020, yakni 8 dan 9 Dzulhijjah, lengkap dengan keutamaannya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM – Puasa Tarwiyah dan Arafah yang dilaksanakan sebelum Idul Adha 2020, berikut bacaan niat dan keutamaannya.
Menjelang hari Raya Idul Adha, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat sebagai penetapan awal Dzulhijjah 1441H.
Dilansir kemenag.go.id, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, sidang isbat akan dilaksanakan pada 21 Juli 2020, besok.
Pelaksanaan sidang isbat oleh Kemenag sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 02 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Sementara, pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Idul Adha tahun 2020, jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020 atau pada 10 Dzulhijjah 1441 H.
Dilansir dari Surat Edaran Nomor 01/MLM/I.0/E/2020, perhitungan tersebut merupakan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dengan demikian, hari Tarwiyah jatuh pada 8 Dzulhijjah 1441 H, yakni pada Rabu, 29 Juli 2020.
Sementara hari Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah 1441 H, yakni pada Kamis, 30 Juli 2020.
Penentuan ini sesuai dengan Ijtimak jelang Dzulhijjah 1441 H terjadi pada hari Selasa Pon, 21 Juli 2020 M pukul 00.35.48 WIB.
Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +07°54¢32² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
Sementara 1 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada Rabu Wage, 22 Juli 2020 M.
Dilansir muhammadiyah.or.id, selama pandemi Covid-19, diimbau Salat Idul Adha dilakukan di rumah masing-masing.
Sementara ibadah puasa arafah tetap bisa dilakukan sebagaimana sebelumnya.
Sebab, puasa arafah tidak terkait dengan ada atau tidaknya pelaksanaan ibadah haji di Mekkah.
Dalam sebuah hadist disebutkan, Nabi Muhammad biasa melakukan Puasa Arafah sebelum adanya perintah untuk ibadah haji.
Pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah dilakukan sebelum Idul Adha, yakni pada 8 dan 9 Dzulhijjah 1441 H.
Masih dari Muhammadiyah.or.id, hari Tarwiyah adalah momen saat para jamaah haji berihram untuk mengerjakan haji.
Sementara puasa Arafah dikenal di kalangan para sahabat Nabi dan biasa mereka lakukan saat tidak safar.
Baca: JADWAL Puasa DDzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2020, Ini Niat dan Keutamaannya
Baca: Jadwal dan Bacaan Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2020, Lengkap dengan Keutamaannya
Berikut Panduan mengenai Puasa Tarwiyah dan Arafah menurut Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ustaz Muhammad Syukron Maksum:
Niat puasa arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala".
Niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Baca: Fatwa MUI Soal Ibadah Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Update Harga Hewan Kurban Idul Adha 2020: Sapi hingga Domba, Kambing Dijual Rp 1,5 Juta Dapat 28 Kg
Keutamaan dari puasa Tarwiyah dan Arafah:
Dilansir dari kalteng.kemenag.go.id, Kepala Kantor Kementerian Agama Gunung Mas (Gumas), H Anang Rusli menjelaskan soal keutamaan puasa tarwiyah dan puasa arafah.
Puasa tarwiyah adalah satu puasa yang dapat menghapuskan dosa selama setahun.
Selain itu ketika menjalankan puasa sunah tarwiyah, umat muslim akan diberi keberkahan hidup dan dilipatgandakan amalan serta ibadahnya.
Sementara puasa hari arafah dianggap sebagai salah satu ibadah puasa yang dapat menghapuskan dosa selama dua tahun.
Laksanakan puasa sunah arafah, maka Allah akan mengapuni dosa tahun lalu, serta dijaga agar tidak melakukan dosa di tahun mendatang.
Keutamaan-keutamaan tersebut tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah Al-Anshar.
“Dengan puasa hari tarwiyah dan puasa hari arafah pahala kita akan bertambah, dosa-dosa kita dihapus, dan memperoleh ridho Allah SWT,” ucap H.Anang Rusli.
Puasa tarwiyah dianjurkan untuk dilakukan, bagi yang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji, bahkan akan lebih baik bila beserta tujuh hari sebelumnya.
Sedangkan puasa arafah hanya disunahkan bagi yang tidak berhaji.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)