Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mendes Sebut Penyaluran BLT Dana Desa Tidak Akan Mencapai 100 Persen

Abdul Halim Iskandar mengakui penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tidak akan mencapai 100 persen.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Mendes Sebut Penyaluran BLT Dana Desa Tidak Akan Mencapai 100 Persen
Humas Kemendes PDTT
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengakui penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tidak akan mencapai 100 persen.

Saat ini, 98 persen desa telah menyalurkan BLT Dana Desa kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"BLT Dana Desa tidak akan mencapai 100 persen. Kenapa? Karena ada desa-desa yang memang tidak menggunakan untuk BLT," ujar Abdul Halim saat konferensi pers secara daring, Selasa (21/7/2020).

Abdul Halim mengatakan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan BLT Dana Desa tidak tersalurkan ke masyarakat.

Baca: Pulang dari Unjuk Rasa soal Dana Desa, Perangkat Desa di Indramayu Malah Positif Corona

Ada desa yang setelah dilakukan pendataan ternyata tidak masuk kualifikasi penerima manfaat.

Masyarakat di desa tersebut telah masuk kategori sejahtera.

Berita Rekomendasi

Selain itu, ada juga yang tidak tersalurkan karena faktor tradisi serta budaya setempat.

"Misalnya di Malang itu ada desa yang warganya tidak mau dana desa digunakan untuk BLT, karena warganya yang kaya itu mengcover warga yang tidak mampu. Jadi nilai gotong royongnya luar biasa," tutur Abdul Halim.

Abdul Halim mengungkapkan ada juga 52 desa yang tidak bisa mengalokasikan BLT Dana Desa karena masih diblokir oleh Kemendagri.

"Sehingga tidak bisa menerima dana desa karena masih perlu ada verifikasi. Itu diantaranya di Konawe, karena memang perlu ada verifikasi ulang terhadap status desanya," ungkap Abdul Halim.

Faktor geografis juga menjadi penyebab penyaluran BLT Dana Desa tidak bisa dilakukan.

Baca: BLT Dana Desa Menjadi Bantalan Terakhir Bagi Warga yang Tidak Mendapatkan Bansos

Abdul Halim mengungkapkan ada empat kabupaten di Papua dan satu di Nusa Tenggara Timur yang mengalami kendala geografis.

Proses pengambilan uang ke desa tersebut membutuhkan biaya dan waktu yang sangat tinggi.

"Kalau kemudian harus tiap bulan, maka bisa dibayangkan berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk itu, dan desa juga tidak punya duit," kata Abdul Halim.

Seperti diketahui, sebanyak 73.178 desa telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada KPM.

Jumlah desa yang telah menyalurkan BLT Dana Desa hingga Juli 2020 telah mencapai 98 persen dari jumlah total desa se-Indonesia. Desa di Indonesia berjumlah 74.953.

Total bulan pertama sampai bulan keempat sudah Rp10,83 triliun yang tersalur BLT Dana Desa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas