Hari Anak Nasional 2020, Ditjen PAS Pastikan 857 Anak Terima Remisi dan Program Sekolah Mandiri
RAN merupakan remisi yang diberikan setiap tanggal 23 Juli atas dasar kepentingan kemanusiaan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2020, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Reynhard Silitonga menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pemberian Remisi Anak Nasional (RAN) bagi 857 Anak sekaligus berikan penguatan program Sekolah Mandiri Merdeka Belajar Bagi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di LPKA Kelas II Bandung, Kamis (23/7/2020).
Dari jumlah tersebut sebanyak 838 Anak mendapatkan RAN I atau pengurangan sebagian dan 19 Anak mendapatkan RAN II atau langsung bebas.
RAN merupakan remisi yang diberikan setiap tanggal 23 Juli atas dasar kepentingan kemanusiaan.
Acara juga dirangkaikan dengan penyerahan surat tanda kelulusan kepada Anak tingkat SMP dari SMPN 8 Bandung dan tingkat SMK dari SMK Pekerjaan Umum Negeri Bandung, serta pemberian bantuan dari istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Ketua Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan serta istri Wali Kota Bandung.
Baca: Istana: Hari Anak Nasional 2020 Momen Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Bagi Anak
“Ini merupakan wujud nyata Ditjen PAS dalam mengedepankan kepentingan masa depan anak, mengurangi beban psikologis, serta mempercepat proses integrasi Anak dalam menjalani masa pidana,” ujar Reynhard dalam keterangannya.
Sementara itu, dalam penguatan mengenai Sekolah Mandiri bagi 33 LPKA di Indonesia sebagai bagian dari Resolusi Pemasyarakatan, Reynhard mengungkapkan Sekolah Mandiri merupakan bagian dari pembinaan kepribadian dan pelatihan keterampilan untuk memenuhi hak Anak selama menjalani proses peradilan pidana untuk mendapatkan pendidikan.
Penyelenggaraan Sekolah Mandiri Merdeka Belajar didasarkan pada program unggulan pada masing-masing LPKA dengan berbagai metode, kreatifitas dan inovasi yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing LPKA.
“Program Penyelenggaraan Pendidikan bagi Anak di Unit Pelaksana Teknis [UPT] Pemasyarakatan harus ditangani secara khusus karena status Anak secara hukum berakibat pada perampasan kemerdekaan secara fisik. Disesuaikan dengan program unggulan masing-masing LPKA ini bertujuan agar Anak dapat mengembangkan potensi diri berdasarkan bakat dan minat, serta menjadi Anak yang berkarakter,” ujar Reynhard.
Adapun materi Sekolah Mandiri Merdeka Belajar meliputi kelas keagamaan sesuai agama yang dianut oleh Anak, olahraga, seni, ketahanan pangan, teknologi dan informasi, desain grafis dan advertising, otomotif, tata rias, tata boga, tata busana, teknik elektro dan pertukangan.
“Sekolah Mandiri ini akan memastikan Anak mandiri dan terampil dalam suatu bidang sesuai minat bakatnya, sehingga tenang dalam menjalani masa pidana. Serta memberikan mereka kepercayaan diri yang kuat saat kembali ke tengah keluarga dan masyarakat sehingga tidak menglangi kesalahannya,” ujar Reynhard.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan pentingnya keseimbangan pendidikan keagamaan, pendidikan umum dan keterampilan terlebih dalam menghadapi tantangan saat ini.
“Mereka adalah penerus pembangunan estafet kepemimpinan. Kita doakan anak-anak kita sebagai tunas harapan bangsa mampu meneruskan perjuangan,” ujar UU Ruzhanul.
Menurutnya hal tersebut sesuai dengan Nawacita yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang berfokus pada pendidikan karakter.
“Saya harap anak-anak yang ada di LPKA disamping belajar keterampilan, juga tidak melupakan pendidikan yang bersifat keagamaan sesuai keyakinan maisng-masing. Dimanapun LPKA berada, ada keseimbangan pendidikan duniawi dan ukhrowi seperti tujuan pendidikan nasional,” ungkapnya.
Wali Kota Bandung H Oded M Danial mengungkapkan pentingnya perlindungan hak anak terutama hak pendidikan. Pendidikan di rumah menurutnya adalah pendidikan yang utama dan terpenting.
“Saya yakin apabila seluruh orang tua bisa memberikan pendidikan dengan baik dan penuh cinta kasih, saya yakin LPKA tidak akan banyak penghuninya. Bagi putra putri yang ada di LPKA, seoga kalian disini tetap menjunjung optimisme kalian,” ujarnya.