Jenderal Andika Perkasa Jelaskan Alasan Kenapa Istrinya Pakai Masker Seharga Rp 22 Juta
Dikarenakan virus tersebut, maka imunitas Hetty menurun sehingga mudah tertular virus lainnya
Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono, istri dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sempat mencuri perhatian publik.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana itu menggunakan masker yang terlihat unik dan elegan.
Baca: Di Depan Jenderal Andika Perkasa, Hotman Paris Singgung Masker Rp 22 Juta hingga Kenakalan Dirinya
Bentuk masker yang dipakai Hetty itu berbeda dari masker pada umumnya.
Terlihat ada rongga yang luang untuknya bernapas normal, meski menggunakan masker.
Hetty memakai masker itu dalam beberapa kesempatan.
Teranyar, ia memakai masker itu saat menemani sang suami berolahraga bersama para taruna di Akademi Militer (Akmil), di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (5/7/2020).
Sebelumnya, Hetty juga tampak menggunakan masker ini saat teleconference dengan para perawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, pada 16 April silam.
Bukan hanya bentuknya yang unik, masker yang dipakai Hetty itu ternyata memiliki harga yang fantastis.
Tak main-main, masker respiratori bermerek Halo besutan perusahaan asal Amerika Serikat, CleanSpace Technology itu diketahui dijual di pasaran dengan harga Rp 22 juta.
Masker yang dipakai Hetty itu memang beda dari masker pada umumnya.
Dikutip dari salah satu situs penjual produk itu, blessindo.co.id, masker tersebut didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan penggunanya tetap menghirup udara segar dengan normal meski mulut dan hidungnya tertutup.
Selain itu, bentuknya yang transparan memudahkan penggunanya berkomunikasi dengan satu sama lain.
Setelah foto sang istri memakai masker tersebut viral, KSAD Andika akhirnya menjelaskan mengapa istrinya yang merupakan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana itu memakai masker dengan harga selangit.
Andika mengatakan, Hetty memakai masker tersebut karena menderita penyakit terkait infeksi virus.
Dikarenakan virus tersebut, maka imunitas Hetty menurun sehingga mudah tertular virus lainnya. Untuk itu, kata Andika, proteksi juga harus lebih ketat karena Hetty mudah lelah.
Selain itu Andika mengatakan masker yang digunakan istrinya juga disarankan oleh dokter untuk pemakaiannya.
Hal tersebut disampaikan Andika ketika menerima kunjungan pengacara Hotman Paris Hutapea ke Mabes AD yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, Jumat (24/7/2020).
"Jadi istri saya sakit berat. Saya tidak usah menyebutkan nama penyakitnya. Virus based. Pokoknya yang berhubungan dengan infeksi. Nah, di saat itu kan stamina turun, sehingga mudah tertular virus. Virus itu mudah masuk, sehingga proteksinya harus berlebih," kata Andika.
Dengan harganya yang puluhan juta, masker yang dipakai Hetty itu memang memiliki banyak kelebihan.
Masker itu dilengkapi teknologi mutakhir.
Purifying respirator yang digunakan memiliki kemampuan menyaring pastikel debu dan kotoran kecil termasuk virus dan bakteri.
Bahkan, perusahaan mengklaim bahwa masker ini lebih canggih dari Powered Air Purifying Respirator (PAPR) alias pemurni udara.
Masker itu juga disebut memiliki kemampuan untuk menyaring 99,97 persen partikel kecil berukuran mencapai 0,3 mikro, termasuk bio hazard.
Yang lebih canggihnya lagi, masker ini didesain dengan tampilan ringan meliputi berat hanya 350 gram.
Selain itu masker tersebut juga dilengkapi dengan tekonologi canggih lainnya yakni AirSensit System yang memungkinkan penggunanya berkomunikasi dengan mudah tanpa rasa sesak.
Teknologi AirSensit System yang digunakan berfungsi sebagai mengontrol tekanan, aliran udara, dan penutup muka transparan yang memudahkan komunikasi.
Selain itu, masker ini juga tak banyak dilengkapi tombol, yakni hanya ada tombol start atau stop yang memudahkan penggunaan.
Kelebihan lainnya yang dimiliki masker itu adalah dapat digunakan berulang kali tanpa mengkhawartirkan perihal kebersihan dan higienitas.
Ini karena masker HALO dilengkapi dengan sertifikat IP 66 alias jaminan tahan debu dan air.
Hal ini memungkinkan masker untuk dibersihkan dengan air dan sabun sebelum dipakai kembali.
Selain itu, masker ini juga dilengkapi dengan baterai untuk penyaringan udara yang bisa bertahan hingga 9 jam penuh dengan durasi pengisian hanya 2 jam.
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halik Malik mengamini bahwa masker istri KSAD itu berkualitas sangat baik.
"Iya proteksinya lebih tinggi. Tapi harganya tergolong mahal," kata Halik.
Baca: KSAD Pimpin Sertijab Pangdam XVI/Pattimura, Kapushubad, Serta Laporan Korps Kenaikan Pangkat 20 Pati
Halik menjelaskan, masker respiratori memang lebih nyaman. Apalagi dia tidak bersifat sekali pakai atau bisa dicas berulang-ulang.
"Kita rekomendasikan di ruang isolasi. Terutama di ruang ICU isolasi untuk tindakan yang berisiko terhadap paparan aerosol/airborne," urai Halik. (tribun network/git/dod)