Jokowi Temui Surya Paloh Minta NasDem Tidak Beri Rekomendasi kepada Adik Iparnya di Pilkada
Perjalanan politik Wahyu Purwanto, ipar Presiden Joko Widodo, di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus terhenti.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan politik Wahyu Purwanto di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus terhenti.
Saudara ipar Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu diminta untuk tidak maju Pilkada Gunugkidul.
Jokowi memohon dengan sangat agar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak merekomendasikan Wahyu Purwanto sebagai kandidat.
Kiprah politik Wahyu Purwanto dimulai saat maju menjadi calon wakil bupati mendampingi Subardi, pengusaha, dalam Pilkada 2015 lalu.
Saat itu, Wahyu yang diusung Gerindra, PKS, Demokrat, dan PKB kalah dengan pasangan Badingah-Immawan Wahyudi.
Baca: Gibran Jawab Tudingan soal Politik Dinasti: Saya Ikut Kontestasi, Bisa Menang Bisa Kalah
Wahyu ketika itu masih menjadi rektor Universitas Gunungkidul.
Kemudian tahun 2020 ini, Wahyu berniat maju bupati mendaftar ke Partai Nasdem bersama 9 orang lainnya.
Punya Relawan
Untuk memuluskan jalannya dalam dunia politik, Wahyu masuk sebagai dewan Pakar DPW Nasdem Daerah Istimewa Yogyakatrta (DIY).
Bahkan adik ipar Jokowi itu sudah memiliki relawan yang diberi nama 'Ponco Manggolo' yang diklaimnya sampai tingkat Padukuhan.
"Kita sudah berjalan hampir 1 tahun bersama menjelajah kabupaten Gunungkidul, tidak terasa 144 desa sudah dijelajahi bersama," ucap Wahyu saat berpamitan kepada relawan pada Minggu (26/7/2020).
Selama setahun terakhir, Wahyu sering kali memperkenalkan diri kepada masyarakat untuk maju dalam pilkada bersama ratusan relawan.
Baca: Ini Daftar Nama-nama Keluarga Presiden, Wakil Presiden dan Menteri yang Ikut di Pilkada 2020
Namun demikian, menurut Wahyu, dirinya tidak bisa menghindari kenyataan jika perjalanan panjang itu harus terhenti.
"Minggu kemarin sesuai dengan arahan Bapak Joko Widodo dan Bapak Surya Paloh, dan tentu kita semua mengenal kedua tokoh ini tokoh nasional yang pasti sangat berpengalaman," ucap Wahyu.
"Beliau berdua mengarahkan perjalanan politik satu tahun ini diarahkan ke bidang sosial, saya meyakini beliau berdua memiliki pengalaman yang luas tentu memiliki wacana yang saya sendiri belum bisa menjangkaunya," sambungnya.
Penjelasan DPW Nasdem DIY
Hal itu dibenarkan Ketua DPW Nasdem DIY Subardi dihadapan relawan Wahyu Purwanto.
Menurut Bardi, perpindahan dari politik ke sosial atas permintaan keluarga itu bukan isapan jempol atau isu semata.
"Ini keinginan Pak Jokowi bukan hanya sekadar bualan. Pak Jokowi menemui langsung Pak Surya Paloh sebagai ketua umum (Partai Nasdem) mengharap dengan sangat, memohon dengan sagat agar Pak Wahyu jangan direkomendasikan, jangan dijadikan di politik, karena dikeluarga butuh untuk kegiatan sosial," kata Subardi.
Selanjutnya, Subardi mengaku dipanggil Surya paloh dan diberitahu mengenai hal itu.
Dia pun berharap mengikuti arahan Jokowi sebagai seorang negarawan.
"Pak Wahyu juga demikian, bagian dari keluarga Pak Jokowi diperlukan di bidang sosial."
"Perjuangan, ibadah tidak harus di dunia politik, tetapi juga di dunia sosial, agar lebih punya manfaat terhadap bangsa dan negara," imbuh pria yang akrab dipanggil Mbah Bardi itu.
Dia menambahkan, meski kenyataannya pahit, Wahyu akhirnya menerima dengan jiwa kenegarawanan yang kuat dan lapang dada.
(Kompas TV)