Yogyakarta Secara Bertahap Kembali Buka Sektor Pariwisata
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara bertahap mendorong pariwisata di daerahnya kembali tumbuh.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
![Yogyakarta Secara Bertahap Kembali Buka Sektor Pariwisata](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/media-center-bnpb.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pariwisata menjadi sektor yang dinilai paling parah terdampak oleh pandemi Covid-19. Industri pariwisata mengalami penurunan jumlah pengunjung secara drastis, seperti terjadi di Yogyakarta.
Memasuki periode ketiga masa tanggap darurat, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara bertahap mendorong pariwisata di daerahnya kembali tumbuh demi mencegah dampak memburuknya ekonomi yang berkepanjangan.
Biwara Yuswantana, Ketua Satuan Tugas Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan pihaknya tidak lantas terburu-buru membuka pariwisata tanpa kalkulasi dan persiapan yang matang.
Biwara mengatakan, Pemerintah D.I. Yogyakarta saat ini masih dalam tahap uji coba dan melakukan berbagai simulasi guna memastikan kesiapan lokasi-lokasi wisata termasuk hotel, rumah makan, tempat perbelanjaan dan sarana pendukung lainnya.
Baca: Pengusaha Hiburan DKI Ngebet Buka, Kadis Pariwisata: Yakinkan Tim Gugus Covid-19
Pihaknya melibatkan tim verifikasi dan bidang penegakan hukum yang bertugas untuk menilai sejauh mana kesiapan perangkat-perangkat pendukung khususnya dalam hal penerapan protokol kesehatan.
Baca: Buka Tempat Hiburan & Pariwisata, Walkot Bekasi: Kalau Tiba-tiba Tutup, Pemkot Tak Punya Apa-apa
"Ada tim verifikasi, dan ada bidang penegakkan hukum, itu melakukan verifikasi ke hotel-hotel, ke obyek-obyek untuk menilai, mengevaluasi, sejauh mana kesiapan dari perangkat-perangkat yang diperlukan untuk penerapan protokol kesehatan," ujarnya di acara berdialog di Media Center, Graha BNPB, Jakarta, Minggu (26/7/2020).
Biwara menjelaskan, edukasi dan sosialisasi pada masyarakat khususnya pelaku usaha di sektor pariwisata gencar dilakukan dengan memanfaatkan media luar ruang, media televisi dan media sosial.
Pemerintah DIY juga mengembangkan aplikasi Jogja Pass. Aplikasi ini dapat memantau dan mendata wisatawan yang masuk ke lokasi wisata secara sistematis dan menyesuaikan dengan kapasitas lokasi wisata yang ingin dikunjungi.
"Kalau sudah misalnya 50 persen (kapasitasnya), nanti akan ditutup gitu. Karena sudah terdata secara sistematis," terang Biwara.
Ari Julianno Gema, Juru Bicara Satgas Penanganan Dampak Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung berbagai upaya pemerintah daerah untuk kembali menggerakan sektor-sektor ekomoni khususnya pariwisata.
Selain program padat karya yang diperuntukan pada pekerja pariwisata, ada pula berbagai bantuan stimulus tengah dipersiapkan bagi calon wisatawan.
"Misalnya kita berikan potongan tiket pesawat terbang, gitu ya. Kemudian, ada voucher juga untuk restoran dan hotel, sehingga nantinya, wisatawan domestik itu tertarik untuk datang ke sana," kata dia.
Namun ia juga mengingatkan pentingnya memastikan berjalannya penerapan protokol kesehatan secara serius sebelum membuka lokasi wisata.
"Jangan sampai juga nanti terburu-buru kita membuka, tapi nggak siap, malah menimbulkan penyebaran COVID baru, gitu. Itu yang kita khawatirkan."