Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah akan Izinkan Sekolah Tatap Muka di Kelas, Ini Kata Pemerhati Pendidikan

Doni Monardo mengungkap opsi menggelar sekolah tatap muka di luar zona hijau penyebaran Covid-19.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintah akan Izinkan Sekolah Tatap Muka di Kelas, Ini Kata Pemerhati Pendidikan
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2020-2021 di SMAN 16, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/7/2020). Sebanyak 17 siswa baru SMAN 16 Surabaya mengikuti pembukaan MPLS secara tatap muka yang diikuti siswa lainnya secara daring. Pelaksanaan MPLS secara tatap muka dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Sedangkan proses belajar mengajar di SMAN 16 Surabaya akan dilakukan dengan memakai berbagai media daring, dengan skema 20 menit materi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab memakai sosmed. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengungkap opsi menggelar sekolah tatap muka di luar zona hijau penyebaran Covid-19.

Terkait hal itu, pemerhati pendidikan Doni Koesoema meminta Satgas Penanganan Covid-19 memperhatikan prinsip keselamatan dan kesejahteraan bagi siswa, guru hingga orang tua.

"Satgas Penanganan Covid-19 pertama-tama harus punya prinsip keselamatan dan kesejahteraan untuk siswa, guru dan orang tua. Jangan sampai nanti sekolah itu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujar Doni, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (28/7/2020).

Baca: Kisah Haru Paskalis, Anak Petani di Pedalaman Papua Berjuang Meraih Mimpi Sekolah S2 di Amerika

Apalagi hingga saat ini, dalam zona hijau pun terdapat persyaratan bertingkat dimana akhir keputusan berada di tangan orang tua apakah mengizinkan anaknya untuk melakukan tatap muka.

Doni juga mengatakan bahwa zona hijau sendiri belum tentu aman. Pasalnya daerah-daerah tersebut seringkali tidak dites secara representatif per populasinya.

"Belum lagi ada OTG (orang tanpa gejala), sehingga daerah yang dikatakan zona hijau itu bisa jadi masih ada sumber (penyebaran) disana," kata dia.

Oleh karenanya, Doni mengimbau pemerintah harus lebih berhati-hati jika benar-benar akan membuka daerah di luar zona hijau.

Berita Rekomendasi

Menurutnya tidak bijak jika daerah yang sebenarnya masih berpotensi menyebarkan Covid-19 dibuka karena adanya desakan semisal dari orang tua siswa.

"Jangan karena desakan orang tua, maka mereka kemudian membuka daerah yang sebenarnya masih potensi bahaya Covid-19. Itu akan membahayakan dan akan memperberat tugas dari Satgas Covid-19 sendiri nantinya," ungkapnya.

Baca: Soal Opsi Buka Sekolah, PKS: Pemerintah Tak Bisa Prediksi Kapan Kasus Covid-19 Turun

Lebih lanjut, Doni menegaskan sekolah tatap muka harus dipikirkan dengan baik lantaran belum tentu semua anak memiliki imunitas tubuh yang bagus.

"Karena Covid-19 ini kan intinya ada pada pertemuan. Dan sekarang banyak kasus yang terkena Covid-19 itu OTG atau yang sehat-sehat saja. Di kalangan anak-anak pun belum tentu semua anak punya imunitas tubuh yang bagus, sehingga sungguh-sungguh harus dipikirkan. Saya rasa kebijakan dari yang sebelumnya untuk hanya membuka daerah hijau itu sudah bagus," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pemerintah berencana memberikan izin penyelenggaran sekolah tatap muka di luar zona hijau penyebaran Covid-19.

Menurut Doni, pemberian izin akan diberikan dan diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal itu disampaikan Doni usai rapat terbatas terkait Pengarahan Kepada Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19, melalui virtual, Senin (27/7/2020).

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan langkah-langkah. Dan mungkin tidak lama lagi akan diumumkan daerah-daerah yang selain zona hijau itu juga akan diberikan kesempatan melakukan kegiatan belajar tatap muka," kata Doni.

Meski begitu, Doni menegaskah bahwa penerapan sekolah tatap muka di luar zona hijau akan digelar secara terbatas.

Yakni, jumlah siswa yang hadir dalam satu kelas juga dibatasi dan durasi belajar di kelas akan dipersingkat

Doni juga menyadari bahwa banyak siswa di daerah yang kesulitan dalam belajar jarak jauh karena sulitnya sinyal internet.

Ia lantas memuji kreativitas daerah yang memberlakukan kebijakan belajar menggunakan radio di masa pandemi ini.

"Beberapa daerah yang telah berinisiatif menggunakan radio panggil sebagai sarana pembelajaran oleh guru tentunya kita berikan apresiasi karena tidak ada rotan, akar pun jadi," ucap Doni.

"Jadi inilah kreativitas yang berkembang di masyarakat dan kami tentunya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah melakukan berbagai langkah dan upaya sehingga kegiatan belajar-mengajar tetap dilakukan dengan segala keterbatasan yang ada," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas