Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, DARWIN -- Seniman lintas negara antara Indonesia - Australia melakukan kolaborasi ditengah pandemi dan kebijakan-kebijakan pembatasan karena pandemi COVID-19.

Seniman kedua negara tetap melangsungkan kolaborasi, yaitu antara para seniman di Bali dan seniman Aborigin Australia. 

Kolaborasi tersebut dipamerkan dalam “Artists' Camps Restropective" oleh Northern Centre of Contemporary Art (NCCA) di Darwin, Australia yang dibuka pada Sabtu (25/07/2020).

"Kolaborasi seniman lintas negara menandakan kedekatan antara budaya," ujar Konsul Indonesia di Darwin, Gulfan Afero dalam keterangannya.

Baca: Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi, Indonesia-Australia Implementasikan IA-CEPA

Ia menyampaikan  apresiasi dan penghargaan kepada NCCA yang telah menyelenggarakan pameran iniyang menghasilkan karya seni dan berhasil menghubungkan budaya kedua negara. 

"Hal ini juga berarti peningkatan people-to-people connection yang bermanfaat bagi kedua negara," lanjutnya.

Konsul Gulfan juga menyampaikan terima kasih kepada para seniman atas partisipasi dan kontribusi mereka, termasuk untuk para sponsor dalam proyek mulia ini.

Sebanyak 6 orang seniman Bali terkemuka yang pernah datang ke Northern Territory pada tahun 2011-2016 terlibat dalam pameran tersebut. 

Baca: Fakta Unik Koala, Marsupial Menggemaskan dari Australia yang Punya Sidik Jari Seperti Manusia

Para seniman melakukan perjalanan melintasi Northern Territorty menafsirkan lanskap dan seni serta budaya Aborigin. 

Hasilnya adalah karya-karya seni yang luar biasa dan keterlibatan budaya dengan Indonesia yang dapat dilihat di https://nccart.com.au/.

Tautan tersebut akan menghubungkan masyarakat untuk dapat melihat karya seni seniman kedua negara secara virtual layaknya mengunjungi pameran.