Mendikbud Nadiem Minta Maaf kepada Muhammadiyah, NU dan PGRI Terkait Program Organisasi Penggerak
Nadiem mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan saran dan masukan di program Program Organisasi Penggerak atau POP
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta maaf kepada Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terkait Program Organisasi Penggerak (POP).
Seperti dilaporkan sebelumnya, NU, Muhammadiyah, dan PGRI memutuskan keluar dari Program Organisasi Penggerak.
Nadiem Makarim menyampaikan permintaan maafnya melalui video berdurasi 2,36 menit di akun resmi Kementerian Pendidikan pada Selasa (28/7/2020).
Pada pembukaan pidatonya, Nadiem mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan saran dan masukan di program Program Organisasi Penggerak atau POP.
Menurut Nadiem, niat awal Program Organisasi Penggerak (POP) ini adalah bermitra dengan para penggerak pendidikan agar bisa menemukan inovasi yang bisa dipelajari oleh pemerintah serta diterapkan dalam skala tingkat nasional.
"Itulah makna dari POP agar Kemendikbud bisa belajar dari masyarakat pergerakan pendidikan, hanya satu misi kami mencari jurus dan pola terbaik untuk mendidik penerus negeri ini," kata Nadiem.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.