Guru Besar UGM Cornelis Lay Meninggal Dunia
Kabar meninggalnya Cornelis Lay disampaikan oleh politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari melalui akun Twitternya, @evndrai.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Guru Besar Universitas Gajah Mada, Prof. Dr Cornelis Lay meninggal dunia, Rabu (5/8/2020).
Kabar meninggalnya Cornelis Lay disampaikan oleh politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari, melalui akun Twitternya, @evndari.
Menurut Eva, Cornelis meninggal dunia Rabu pagi di RS Panti Rapih Yogyakarta.
"Telah berpulang kerumah Bapa disurga:
Prof. Dr. Cornelis Lay, pada Rabu, 05 Agustus 2020, jam (barusan), di RS Panti Rapih (saat ini msh di RS).
Info pemakaman menyusul.
Kiranya teman2 berkenan memberikan maaf jika selama ini Beliau memiliki kesalahan. Selamat jalan mas," tulis Eva.
Beberapa saat kemudian, Eva mengabarkan Cornelis Lay meninggal dunia pada pukul 04.00 WIB.
Jenazahnya akan disemayamkan di Balairung UGM.
Kemudian pemakaman akan dilakukan pada Kamis (6/8/2020) di Pemakaman UGM Sawit Sari.
"Beliau berpulang jam 4 pagi. Jenazah akan disemayamkan di Balairung pada hari Kamis, 6 Agustus 2020 jam 13.00 untuk selanjutnya dimakamkan di Pemakaman UGM Sawit Sari," tulisnya lagi.
Profil Cornelis Lay, Pengagum Berat Soekarno
Dikutip dari Pos Kupang, Cornelis Lay dilahirkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 6 September 1959.
Ia Meraih gelar sarjana (1987) dari Jurusan Ilmu Pemerintahan (sekarang Jurusan Politik dan Pemerintahan/JPP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), Yogyakarta.
Ia meraih gelar Master of Arts (1992) dari St. Mary's University, Halifax, Kanada.
Baca: Goa Soekarno, Tempat Wisata Baru di Sumenep yang Terinsipirasi dari Presiden Pertama RI
Cornelis menjadi Staf pengajar di JPP (sejak 1987) dan peneliti pada Pusat Antar Universitas (PAU) Studi Sosial (1987- akhir tahun 1990-an).
Ia pernah menjabat Kepala Unit Penelitian Fisipol UGM dan Pembantu Dekan III Bidang Penelitian dan Kerja Sama (2008-2010).
Dia juga pernah menjabat Kepala Biro Politik dan Pemerintahan Dalam Negeri, Kantor Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri (2000-2004).
Mantan anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang kemudian tercatat sebagai salah satu anggota tim ahli Persatuan Alumni (PA) GMNI ini memang pengagum berat Bung Karno.
Sebagai ilmuwan, dia banyak dikenal melalui sejumlah tulisan dan komentarnya di berbagai media massa.
(Tribunnews.com/Daryono)