TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabumin menyambangi kediaman Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2020).

Awalnya, datang ke Jakarta karena melihat ponakannya yang baru lahir, yakni anak Bobby Nasution dan
Kahiyang Ayu.

Saat menyambangi kediaman Megawati, Gibran membawa oleh-oleh dari Solo. "Makanan," kata Gibran. "Bikinan sendiri?" tanya wartawan.

"Hehehe.. bukan.. Makanan kesukaan Ibu (Megawati, red)," jawabnya.

Baca: Ini Isi Pertemuan Gibran dengan Megawati, Puan, dan FX Rudy

Gibran datang bersama Wali Kota Solo, FX Rudi Rudyatmo. Dalam pertemuannya dengan Megawati,
juga dihadiri oleh Puan Maharani.

Ngobrol santai diiringi makan makanan kecil.

Makanan yang disajikan Megawati sendiri bukanlah nasi goreng, yang terkenal kerap dimasakkan Megawati sendiri untuk para tamunya.

Baca: Tak Masuk Tim Pemenangan, Achmad Purnomo Dipastikan Tetap Dukung Gibran - Teguh

Lalu apa pesan khusus Megawati untuknya dan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang menemani Gibran?

"Banyak. Tapi intinya ngobrol ringan karena sudah lama nggak silaturahmi. Kebetulan rumah sakitnya
kan deket sini, jadi mampir sebentar," jawab Gibran. "Bahas konsolidasi pilkada?" tanya wartawan lagi.

Baca: Siapapun Lawannya, FX Rudy Siap Tempur Menangkan Gibran di Pilkada Solo

"Heheheh, itu sudah beres," jawab Gibran.

"Jadi sudah semakin mantap?" tanya wartawan.

"Sampun (sudah, red), sampun (sudah dibereskan, red) Pak Rudy, (FX Hadi Rudyatmo, red)," jawab
Gibran.

FX Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya berbincang soal persiapan Pilkada Serentak di Solo dengan
Megawati dan Puan.

Sebagai Ketua DPC PDIP Solo, dia mengaku akan mulai memperkenalkan Gibran kepada struktur partai.

Baca: Bertemu Megawati di Teuku Umar, Gibran: Antar Oleh-oleh untuk Ibu

"Pesannya Ibu Mega ya tadi disampaikan tetap harus turun ke bawah, apa yang harus dilakukan usai terpilih harus sesuai dengan apa yang disampaikan saat kampanye. Itu saja, sederhana saja," kata Rudy.

Rudy memastikan,Wakil Wali Kota Solo Purnomo mendukung dan merestui Gibran-Teguh.

Tapi Purnomo memilih tak masuk tim pemenangan karena sempat dikabarkan terinfeksi covid-19.

"Karena beliau sudah kondisi covid kayak begini, mending tak masuk tim pemenangan. Tapi kalau minta saran dan sebagainya, beliau mau masuk jalan terus," kata Rudy.

Dipastikan, Purnomo tak sakit hati karena gagal menjadi calon walikota. Dari awal, PDIP Solo sudah
memberi masukan ke Purnomo bahwa berpolitik itu harus siap dengan kondisi apapun.

"Berpolitik itu harus siap. Siap kecewa dan siap dikecewakan. Itu harus dipegang. Kalau tak pegang itu, jangan masuk partai politik," kata Rudy.

Ia memastikan kembali, jajaran PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo siap menghadapi lawan manapun juga
di Pilkada serentak 2020, memenangkan pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Santosa.

"Ini bukan kesombongan. Bukan. Tapi karena saya sebagai kader partai yang patuh terhadap instruksi partai, wajib memenangkan, mau ada calon independen, mau dicalonkan partai lain. Yang penting bekerja memenangkan kompetisi tanggal 9 Desember besok," kata dia.

"Nanti kalau lawan kotak kosong bagaimana?" tanya wartawan. "Kita punya strategi, nggak mungkin saya sampaikan. Kalau perang, nanti jadinya dibedil duluan," jawab Walikota Solo itu.

Namun, dia mengatakan bahwa model kampanye daring di masa pandemi covid-19 akan dijalankan
berbarengan dengan kampanye tatap muka.

Yang paling penting, struktur pemenangan dan tim kampanye akan pasti berjalan. Gibran dan Teguh sendiri juga akan turun ke masyarakat.

"Tentu protokol kesehatan diterapkan juga," imbuhnya. "Blusukan terus," pungkasnya.

Gibran menyikapi adanya calon lawan dari jalur independen, hingga wacana bahwa keluarga kerajaan di
Solo, yakni cucu Pakubuwono, akan maju menghadapinya?

Gibran menyatakan dirinya siap tempur dalam perhelatan pilkada di Solo."Jangan tanya saya (soal kesiapan, red). Intinya siapapun lawannya, saya siap tempur," tegas Gibran. (tribun network/mam)