TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Arief Budiman
mengungkapkan telah menerima laporan 21 orang dinyatakan positif terinfeksi coronavirus disease (Covid-19) dari klaster kantor KPU RI di Jakarta.

Menurut dia, dampak 21 orang dinyatakan terinfeksi Covid-19 itu mengakibatkan seluruh pegawai
lembaga penyelenggara pemilu itu diwajibkan kembali bekerja dari rumah atau work from home (WFH) mulai Kamis(6/8).

Baca: Ketua KPU RI: 21 Orang Peserta Tes Swab Positif Terinfeksi Covid-19

"Saya menerima laporan jumlahnya, jadi kalau ditotal 21 orang yang positif. Hari ini, setelah tes yang ketiga ini kami melakukan disinfeksi, seluruh pegawai hari ini melakukan WFH, bukan libur ya," kata Arief.

Sebelumnya, KPU RI bekerjasama dengan Sub Gugus Tugas Covid Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes swab Covid-19, di kantor KPU RI, pada Senin 3 Agustus- Rabu 5 Agustus 2020.

Upaya itu dilakukan menindaklanjuti setelah terdapat seorang pegawai di lembaga penyelenggara pemilu itu yang terinfeksi Covid-19 pada 20 Juli 2020.

Baca: KPU Pastikan Pilkada 2020 Siap Dilaksanakan, 31 Daerah Berpotensi Munculkan Calon Tunggal

Arief menjelaskan, tiga kasus positif pertama ditemukan pada tanggal 22 Juli.

Pada saat itu dilakukan pemeriksaan terhadap 252 pegawai sebagai upaya penelusuran kontak setelah istri dari salah satu pegawai terinfeksi Covid-19.

Lalu, terdapat penambahan 21 kasus lagi, setelah pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan pihak BIN. Arief belum dapat memastikan 21 orang tersebut seluruhnya pegawai KPU.

Hal ini, karena beberapa wartawan dikabarkan mengikuti tes massal.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19, Arief sudah menginstruksikan kepada
jajaran untuk melakukan work from home (WFH).

Pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi terhadap seluruh ruangan di Kantor KPU Jakarta.

"Hari ini seluruh area kantor, lantai satu sampai lantai empat dilakukan disinfeksi,"
ujarnya.(gle/wly)