Soal Fenomena Klaim Obat Covid-19, Ini Kata Staf Khusus Menteri Kesehatan
Kementerian kesehatan terus berupaya meluruskan informasi yang muncul di tengah masyarakat mengenai Covid-19.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Kesehatan Mariya Mubarika angkat bicara soal fenomena klaim obat covid-19.
Ia menilai hal itu merupakan buntut kecemasan dan kebingungan masyarakat di masa pandemi.
Oleh karenannya, kemudian banyak orang berlomba-lomba ingin berkontribusi untuk menghilangkan kecemasan tersebut.
Baca: Warga Malang Berupaya Rebut Jenazah Covid-19, Buka Kantong Jenazah Lalu Menciumnya
Baca: Menaker: Pekerja di Jawa Barat Paling Banyak Terdampak Covid-19
"Semua orang ingin aman, ini yang mungkin muncul keinginan dari sejumlah warga untuk mempunyai karya, berkontribusi," kata dokter Mariya dalam diskusi 'Bangun Optimisme Tanpa Hoaks', Minggu, (9/8/2020).
Hanya, menurutnya, karya-karya tersebut kemudian menjadi klaim-klaim tanpa penelitian atau metodologi yang seharusnya.
Baca: Pemerintah Diminta Belajar dari Negara Lain Jalankan Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19
Misalnya fenomena kalung serta obat anti Covid-19, serta air drone untuk menjamin udara bersih.
Belum lagi menurutnya di era sekarang ini banyak orang yang tidak memiliki background mengomentari masalah Covid-19, yang berakibat semakin bingungnya masyarakat.
"Oleh karena itu harus ada kewajiban negara melindungi," kata dia.
Kementerian kesehatan, kata Mariya, terus berupaya meluruskan informasi yang muncul di tengah masyarakat mengenai Covid-19.
Terutama mengenai apa yang dinamakan obat Covid-19 sehingga tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.
"Ini bencana kebingungan, bencana kecemasan. Peran mereka mungkin supaya orang ga cemas , tapi kita perlu meluruskannya, yang terpenting ada data," pungkasnya.