Vaksin Corona akan Disuntikkan ke 1.620 Relawan, Ridwan Kamil: Tidak Ada Istilah Rakyat Dikorbankan
Vaksin corona buatan Sinovac, perusahaan asal China akan mulai disuntikkan ke dalam tubuh para relawan pada Selasa (11/8/2020).
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Tapi diterimanya masih belum karena menunggu pengumuman dari sisi kesehatan dan lain-lain bahwa saya laik dan siap jadi relawan, tapi kalau dari sisi mendaftar sudah," ujar Emil, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Butuh Rp 65 Triliun untuk Vaksin, Erick Thohir Pastikan Tak Ada Pemain yang Mencari Keuntungan
Baca: Selama Penelitian, Relawan Vaksin Covid-19 Dilarang ke Luar Bandung
Baca: Isu Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia akan Dirilis pada Awal 2021, Benarkah Bisa Menjanjikan?
Ia akan melaksanakan segala prosesnya sesuai prosedur medis jika pengajuannya diterima.
"Kalaupun tidak, saya permaklumkan mungkin ada faktor-faktor kesehatan yang harus diperhatikan," ucap Ridwan Kamil.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghilangkan keraguan masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang tengah berusaha mencari vaksin corona.
"Kalau pemimpinnya ikut, rakyat juga yakin bahwa semuanya berproses secara ilmiah."
"Jadi tidak ada istilah rakyat dikorbankan, pemimpinnya saja enggak yakin masa rakyatnya harus ikutan. Enggak, semuanya juga ikutan, gubernurnya juga ikutan dalam proses ini," tuturnya.
Baca: Menag Kecam Tindakan Kekerasan dan Intoleransi di Solo: Intensifkan Dialog Tokoh Agama dan Aparat
Baca: Polisi Minta Pelaku Penyerangan Acara Keluarga di Solo Serahkan Diri: Kalau Tidak, Kita Buru
Baca: GP Ansor dan Banser Solo Kutuk Aksi Penyerangan Acara Pernikahan yang Dilakukan Oknum Ormas
Emil pun menegaskan dirinya akan terbuka mengenai hasil uji vaksin tersebut.
Jika berhasil, maka Emil akan langsung menyampaikannya kepada masyarakat.
Begitupun jika vaksin gagal, maka dirinya akan tetap memberi kabar kepada warganya.
"Kalau berhasil, saya sampaikan berhasil untuk diproduksi. Kalau enggak berhasil, saya sampaikan kurang berhasil, tapi kita terus kita ikhtiar," jelas Emil.
"Masyarakat percaya pada institusi yang kredibel, yaitu gugus tugas Covid-19 di mana saya ketuanya juga."
"Jangan terlalu terbawa dalam diskusi narasi yang kurang produktif. Yakini bahwa pemerintah memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui proses yang kita tunggu, yaitu hadirnya vaksin ini," tandasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani/Akhdi Martin Pratama)