Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi I DPR Singgung Peran Kearifan Lokal dalam Menangkal Disinformasi

Muhammad Farhan menyatakan bahwa media yang berkembang pesat membawa masyarakat pada dunia tanpa batas.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Anggota Komisi I DPR Singgung Peran Kearifan Lokal dalam Menangkal Disinformasi
Istimewa
Muhammad Farhan. 

Laporan Wartawan Tribunews.com, Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan menyatakan bahwa media yang berkembang pesat membawa masyarakat pada dunia tanpa batas.

Terlebih saat pandemi Covid-19, penggunaan gawai dan internet meningkat dibandingkan sebelumnya.

Derasnya arus informasi membuat masyarakat dengan mudah dan cepat mendapatkan berita. Bahkan, beberapa berita yang mereka dapat merupakan berita bohong atau hoaks.

Menurut Farhan, kearifan lokal berperan penting dalam menangkal disinformasi yang beredar di tengah masyarakat.

Baca: Pemerintah Filipina Bebaskan WNI Muhammad Farhan yang Disandera Abu Sayyaf

Pentingnya adab dalam berkomunikasi bisa menghilangkan massifnya penyebaran berita-berita yang membingungkan masyarakat.

Musyawarah dan gotong-royong pun perlu dilakukan untuk mendiskusikan informasi kepada pihak-pihak terkait sebagai kearifan lokal.

Berita Rekomendasi

"Masyarakat juga harus bisa mengendalikan diri dan mampu menahan untuk tidak mengamini suatu berita, sebelum kebenarannya terkonfirmasi secara utuh," kata Farhan dalam acara Webinar Forum Diskusi Publik dengan tema "Membangun Masyarakat Sadar Informasi, Mewujudkan Harmonisasi Melalui Budaya Kearifan Lokal di Era Adaptasi Kebiasaan Baru" yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kemkominfo RI, Jumat (14/8/2020).

Selain itu, terang dia, komunitas berbasis rukun tetangga, pengajian atau kegiatan gotong-royong di tengah masyarakat pun dapat digunakan sebagai media kampanye untuk meningkatkan literasi informasi.

Ia pun meminta agar masyarakat, khususnya para generasi muda untuk tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang belum terkonfirmasi.

Masyarakat harus terlebih dahulu mengenali judulnya, cek fakta, cermati alamat situs dan cek keaslian fotonya.

Menurut dia, ada beberapa media yang bisa dijadikan rujukan dan sudah jelas terkonfirmasi seperti media mainstream terpercaya lainnya.

Ia menyebut bahwa berita-berita hoaks bisa membuat kecemasan di tengah masyarakat. Bahkan, pandemi pun bukan hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi, tetapi berdampak kepada psikologis.

Menurut dia, hal yang paling hangat adalah teori konspirasi mengenai kebenaran Covid-19. "Beberapa masyarakat dibuat bingung dan kepercayaannya mulai terkikis," ujar dia.

Sementara, narasumber lainnya menyebutkan bahwa masih mewabahnya Covid-19 di Indonesia perlu disikapi dengan kreativitas yang tinggi. Agar, dapat berkontribusi nyata terhadap upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut di berbagai wilayah di Indonesia.

"Kreatif menyelesaikan persoalan-persoalan di tengah pandemi," ujar Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Henri Subiakto.

Menurut dia, kreativitas yang tinggi dalam menghadapi Covid-19 sangat berpotensi untuk membantu mempercepat penangan Covid-19.

Karena, dengan model-model komunikasi yang kreatif dapat membuat masyarakat mengikuti setiap protokol kesehatan yang telah dicanangkan pemerintah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas