Mendagri Larang Lomba Panjat Pinang, Warga Diminta Menghindari Kerumunan
Kalaupun tetap menggelar lomba, masyarakat wajib menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Editor: Dewi Agustina
"SE ini sudah kami sebarkan ke kecamatan dan kelurahan se-Kota Surabaya, sehingga kami harapkan mereka bisa mensosialisasikan dan melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing," ujar Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya sekaligus Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto.
Cuci Tangan
Selain membahas soal perlombaan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI, dalam pidatonya Tito juga menyinggung soal protokol kesehatan, mulai dari masker hingga cuci tangan.
"Ini perlu ada kebijakan pemerintah dengan sosialisasi, kenapa perlu penegakan cuci tangan," kata Tito.
Mantan Kapolri itu kemudian menyinggung mengenai warga yang menyampaikan kepadanya sudah membersihkan diri atau mencuci tangan dengan wudhu.
Baca: Pemprov DKI Jakarta Imbau Warga Gelar Lomba HUT RI Secara Virtual
"Pak, kita sudah (cuci tangan pakai) air wudu," kata Tito menirukan ucapan orang yang bertanya kala itu.
"Wudhu itu air, air dalam penelitian tidak mematikan virus itu, karena air tidak menghancurkan lemak. Wudhu boleh, saya juga wudhu lima kali sehari, minimal. Kira-kira sampaikan, sebelum wudhu, cuci tangan pakai sabun dulu, baru wudhu, itu benar mematikan virusnya," imbuh Tito.
Untuk Depok, Tito menilai sebaiknya pemerintah kota menyediakan sabun untuk cuci tangan di setiap tempat. Karena, virus ini merupakan lemak yang hancur dengan sabun.
"Ini masih panjang usaha kita tangani Covid, saya paham, baca, Pak Presiden sedang kerja keras untuk menguji vaksin, karena vaksin memang skenario selesainya. yang utama adalah vaksin yang efektif, tapi infonya tesnya baru selesai kira-kira Oktober, November, produksi Januari. Kita doakan agar vaksinnya efektif untuk virus Indonesia," kata Tito. (tribun jakarta/dwi)