Terlibat dalam Penyaluran BST, POS Indonesia Dapat Apresiasi
Beberapa daerah yang sampaikan apresiasinya seperti Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur,Sulawasi Selatan, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan, Maluku
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Eko Sutriyanto
Proses penyaluran di daerah 3T (Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) akan dibayarkan sekaligus untuk tiga tahap. Hal ini dimaksudkan agar proses salur lebih efektif, memudahkan dan meringankan KPM (menghindari timbulnya ongkos dan waktu untuk berangkat dan pergi dari rumah ke lokasi distribusi BST).
PT Pos juga melakukan penyaluran BST ke daerah dengan kategori khusus, yaitu daerah pesisir dan pulau-pulau kecil, terpencil, dan/atau perbatasan antar negara (daerah 3T: terluar, terpencil, dan terdepan) juga daerah yang memiliki keterbatasan akses geografis dan infrastruktur tunai.
Banyak KPM terdampak Covid-19 yang merasa sangat terbantu dengan BST. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah yang telah memperhatikan kondisi mereka.
Dalam Webinar yang dilakukan di Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Sosial Luwu, Masling Malik mengatakan ada 23.641 KK didaerahnya yang menerima BLT program Kemensos tersebut.
Baca: Golkar Garap Sulawesi Sebagai Lumbung Suara Wilayah Indonesia Timur
"Tak sedikit warga penerima BST tinggal di pedalaman. Dengan kerjasama PT Pos Indonesia ini, penyaluran BST bisa lebih cepat dilakukan karena didukung dengan jaringan yang luas dari PT Pos Indonesia. Saya support buat teman-teman PT Pos karena penyalurannya ini dilakukan hampir di setiap desa, bahkan yang jauh ke pedalaman,” ucapnya.
Ketua Masika ICMI Orwil Sumsel yang juga merupakan Staf Ahli Walikota Palembang, H. Donny Meilano, SHI., M.Sy pun menuturkan, apa yang dilakukan PT Pos Indonesia sudah sangat baik dan optimal, serta mempermudah Masyarakat Penerima BST dalam mengakses hak-hak mereka sebagai Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19 ini.
“Ada hal yang menurut kami juga mesti menjadi catatan penting bagi PT Pos bahwa tetap Proaktif Menjaga Sosial Distancing, jangan sampai nanti justru ada cluster baru kasus covid19 dari PT Pos Indonesia karena ceroboh dalam aktivitas penyaluran BST yang sangat kompleks masyarakat penerima, cukuplah beberapa perusahaan di Palembang yang sudah terpapar seperti Pegawai PT Pusri, BSB, bahkan Kampus Perguruan Tinggi, ini sekedar masukan,” ujar Donny.
Plt Kepala Dinas Sosial, Mirwansyah, SKM., MKM mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja PT Pos Indonesia.
Tanpa dukungan PT Pos selaku distributor penyalur bantuan tersebut, pemerintah daerah tak bisa secara efektif dalam menyalurkan bantuan terhadap warga terdampak Covid-19.
"Ke depannya kita juga akan melibatkan rekan-rekan pemuda, mahasiswa, Karang Taruna, KNPI, untuk sama-sama mengawasi Jaring Pengaman Sosial di Sumsel ini agar tepat sasaran dan sesuai target pemerintah," katanya dalam webinar yang diselenggarakan oleh Perhimpunan BAHARI, Selasa (21/7/2020).
Muhammad Arif, S.IP M.IK Pengamat dan Dosen Program study Ilmu Komunikasi Universitas Abdurrab Pekanbaru memaparkan bahwa BST sangat diperlukan oleh masyarakat apalagi dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini.
"Disaat masyarakat ekonominya terganggu sudah sepatutnya negara hadir dalam membantu dan meringankan beban rakyatnya, salah satunya dengan BST yang disalurkan oleh Kementrian sosial ini. Tentu BST Kemensos ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya disaat pandemi Covid 19 ini," paparnya.
Dalam kesempatan lain, sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Kepemudaan (OKP) turut mengapresiasi kinerja PT Pos dalam mendistribusikan bantuan.
Koordinator Fomapeta (Forum Pemuda Pelajar Kota Ternate) Al Akbar M. Dal secara spesifik memuji langkah PT. Pos Indonesia dalam penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat yang berhak menerima. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah diskusi virtual pada akhir Juli lalu.