Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDI Sarankan Pemerintah Lebih Banyak Lakukan Tes Covid-19

Tes massal dinilai perlu dilakukan lebih banyak lagi karena kasus positif covid-19 makin bertambah.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in IDI Sarankan Pemerintah Lebih Banyak Lakukan Tes Covid-19
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconng Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan pemerintah untuk lebih banyak lagi melakukan tes massal covid-19.

Tes massal dinilai perlu dilakukan lebih banyak lagi karena kasus positif covid-19 makin bertambah.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyebutkan kalau banyak yang di tes dan banyak yang ketahuan positif covid-19 maka yang terinfeksi bisa langsung melakukan karantina dan memutus penularan.

Baca: Respons IDI Tentang Obat Covid-19 Hasil Kerjasama TNI AD, Unair dan BIN

"Di masa pandemi ini harus cepat kalau lambat lelet, gubernur di daerah kalau anda tidak cepat anda merugikan rakyat di provinsi. Pas ada yang dites positif kan di karantina jadi putus, lalu ditracing dikarantina jadi tes cara terbaik itu cara tepat memotong penularan," ungkap Zubairi kepada Tribunnews.com, Selasa (18/8/2020).

Zubairi menyebutkan minimnya tes covid-19 di Indoneia terlihat dari jumlah harian orang yang diperiksa covid-19 masih berada di bawah target Presiden Jokowi yang Juli lalu menargetkan 30.000 tes per hari.

Baca: Deretan Kontroversi Jerinx SID: Berseteru dengan Sejumlah Artis, Sebut IDI Kacung WHO, Kini Ditahan

Adapun data dari Kementerian Kesehatan pada 17 Agutus 2020 jumlah yang diperiksa sebanyak 7.224 orang dengan hasil 1.821 positif covid-19.

Berita Rekomendasi

Sementara hari ini 18 Agustus 2020 jumlah yang diperiksa sebanyak 12.409 orang dengan hasil 1.673 orang positif terjangkit covid-19.

OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaitas Kabinet Indonesia Maju) dan Dharma Pertiwi menggelar Rapid Test gratis kepada masyarakat di Gelanggang Remaja, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/6/2020). Kegiatan yang di prakarsai oleh OASE KIM yang diwakili Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto, telah menyiapkan sebanyak 500 alat Rapid Test dan 500 paket sembako bagi warga Cipayung. Dalam kegiatan Rapid Tes Covid-19 juga diberikan masker batik dari Yayasan Batik Indonesia kepada masyarakat sebanyak 500 buah, guna mencegah penularan Covid-19 khususnya di wilayah Cipayung Jakarta Timur. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI/Kolonel Sus Taibur Rahman
OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaitas Kabinet Indonesia Maju) dan Dharma Pertiwi menggelar Rapid Test gratis kepada masyarakat di Gelanggang Remaja, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/6/2020). Kegiatan yang di prakarsai oleh OASE KIM yang diwakili Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto, telah menyiapkan sebanyak 500 alat Rapid Test dan 500 paket sembako bagi warga Cipayung. Dalam kegiatan Rapid Tes Covid-19 juga diberikan masker batik dari Yayasan Batik Indonesia kepada masyarakat sebanyak 500 buah, guna mencegah penularan Covid-19 khususnya di wilayah Cipayung Jakarta Timur. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI/Kolonel Sus Taibur Rahman (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

"Padahal lebih dari sebulan presiden Juli bilang minimnya sehari 30 ribu dan sebulan gak ada yang manut, padahal tes cara paling penting untuk memutus rantai penularan," kata Zubairi.

Zubairi juga mengatakan saat ini pencegahan dengan melalukan tes covid-19 paling diandalkan karena vaksin dan obat belum ditemukan.

"Vaksin Januari mungkin baru selesai medio tahun depan nari ada sementara itu korban terus berjatuhan, makanya tes masif sangat amat penting," pungkas Zubairi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas