Kemendikbud: Mahasiswa Bisa Mendapatkan Sumber Ilmu dari Manapun
Nizam mengatakan perguruan tinggi harus mampu beradaptasi menghadapi dunia yang terus berubah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan perguruan tinggi harus mampu beradaptasi menghadapi dunia yang terus berubah.
Menurutnya, saat ini mahasiswa bisa mendapatkan ilmu tidak hanya dari dosen, tapi dari sumber manapun.
"Pada esensinya jika kita menghadapi dunia yang berubah maka kampus harus berubah, tidak bisa diam. Saat ini kita dapat melihat bahwa sumber ilmu yang kita rancang masih sepenuhnya bersumber dari dosen, padahal alangkah lebih baiknya mahasiswa mendapat sumber ilmu lain dari sumber manapun," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Kamis (20/8/2020).
Perkembangan zaman, menurut Nizam membuat berbagai pekerjaan manusia kian tergantikan oleh otomasi yang cerdas dan canggih.
Baca: Wamenhan: Pendidikan Bela Negara Harus Diberikan Sejak PAUD Hingga Perguruan Tinggi
Menurutnya, saat ini pekerjaan manusia dapat digantikan oleh mesin. Sehingga dirinya berharap perguruan tinggi mampu menyiapkan lulusan yang siap beradaptasi menghadapi perkembangan zaman.
"Setiap revolusi selalu menghapus banyak sekali pekerjaan manusia, digantikan oleh mesin. Di era ini pun pekerjaan mapan yang saat ini menjadi aktivitas manusia untuk bekerja digantikan oleh teknologi. Sehingga tidak heran McKinsey memprediksikan 23 juta pekerjaan akan hilang digantikan oleh otomasi dan sistem cerdas," jelas Nizam.
Nizam katakan selama ini masih terjadi broken link antara industri dengan perguruan tinggi.
Menurutnya diperlukan adanya revolusi pendidikan yang cocok dengan kebutuhan industri.
"Jangan sampai terjadi broken link, Perguruan Tinggi dinilai tidak fit dengan dunia kerja, link and match tidak terjadi, karena dunia kerja berjalan dengan jalurnya mengutamakan efisiensi dan persaingan yang tinggi dengan melahirkan teknologi terbaik dan harga termurah. Sedangkan kampus mempersiapkan kompetensi saat ini," kata Nizam.
Menurutnya perlu dilakukan revolusi pendidikan untuk menghadapi perkembangan zaman ini.
"Jika biasanya fit to industry dengan mempersiapkan sekrup-sekrup butuhan industri, kini mahasiswa punya jalan tangannya berbeda, dengan istilah student centered learning. Dosen tidak menjadi satu satunya ilmu tapi jadi co-creator bersama mahasiswa," pungkas Nizam.