Jubir Presiden Tegaskan Tak Ada Reshuffle, Semua Menteri Fokus Bekerja Menangani Covid-19
Semua jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju sekarang hanya fokus bekerja keras menangani pandemi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden RI, M Fadjroel Rachman menegaskan saat ini tidak ada rencana Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet.
"Sekali lagi, tidak ada reshuffle kabinet," tegas Fadjroel Rachman dalam keterangannya yang disampaikan kepada redaksi Tribunnews, Minggu (24/8/2020).
Fadjroel mengatakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menteri agar tetap fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis.
Serta fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang, melakukan reformasi fundamental sebagai prasyarat Indonesia Maju.
Baca: Istana Bantah Isu Reshuffle, Mensesneg: Presiden Perintahkan Menteri Fokus Bekerja
"Bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja inovatif, itulah yang diperlukan Indonesia saat ini," kata dia.
Fadjroel mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu menekankan kecepatan dan inovasi kerja pemerintah dari pusat hingga daerah, serta kolaborasi seluruh komponen bangsa agar bisa segera ke luar dari krisis kesehatan dan krisis perekonomian.
Menurutnya, semua jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju sekarang hanya fokus bekerja keras menangani pandemi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional.
Sebab itu, tidak ada rencana reshuffle kabinet, sebagaimana ditekankan kembali oleh Mensesneg Pratikno pada Sabtu (22/8/2020).
Baca: Kabar Reshuffle Kabinet Jokowi-Amin, 18 Menteri Disebut Bakal Kena Geser, Termasuk Prabowo?
Pernyataan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar jajarannya tetap fokus bekerja memanfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan dalam semua kegiatan di kementerian masing-masing.
Mensesneg Pratikno juga mengingatkan bahwa masyarakat membutuhkan kerja cepat dan terfokus dari pemerintah untuk menghasilkan solusi dan mengatasi pandemi yang tengah berlangsung di Indonesia.
Selain itu, para menteri juga harus terus bersinergi satu sama lain dalam menangani krisis.