Gerakkan Ekonomi Nasional, Pertamina Komitmen Tingkatkan TKDN
realisasi TKDN Pertamina tahun 2020 telah mencapai rata-rata 54 persen,TKDN berupa barang 43 persen sementara untuk jenis jasa mencapai 65 persen
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk menggerakkan perekonomian nasional.
Hal itu dilakukan secara bertahap 30 persen pada 2020 hingga mencapai target 50 persen pada 2026.
“Sesuai data hasil evaluasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), selama 3 tahun terakhir yaitu 2017 sampai 2019, TKDN Pertamina telah mencapai rata-rata 45,8 persen,” ucap VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman dalam keterangan, Senin (31/8/2020).
Menurut Fajriyah, realisasi TKDN Pertamina tahun 2020 telah mencapai rata-rata 54 persen, di mana TKDN berupa barang sebesar 43 persen sementara untuk jenis jasa mencapai 65 persen.
Baca: Transformasi Holding Pertamina Wujudkan Kemandirian di Bidang Migas
Nilai ini lebih tinggi dari standar TKDN dalam proyek Pertamina tahun 2020 yang sebesar 30 persen.
"Konsistensi penguatan komponen dalam negeri yang dilakukan Pertamina dipercaya akan memperkuat industri nasional, membuka lapangan pekerjaan, dan mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk impor sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian nasional," terang Fajriyah.
Fajriyah menambahkan, Pertamina akan meningkatkan sinergi dengan surveyor dimulai dari tahap perencanaan, monitoring realisasi, dan compliance TKDN.
Baca: Anggota Komisi VII Desak BPK RI Audit Khusus PT Pertamina
Dan terus melakukan penguatan sinergi dengan pemerintah, industri manufaktur, dan Perbankan serta sinergi BUMN dalam peningkatan TKDN.
“Pertamina terus berupaya bersinergi dengan pemerintah dan melibatkan industri dalam negeri baik BUMN maupun swasta.
Proyek Pertamina diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan negara dengan menggerakan perekonomian nasional,” urainya.