Maruarar Sirait: Seperti Jokowi-Prabowo, Bisa Saja Nanti Grab dan Gojek Bersatu
Salah satu contoh SDM unggul dan berdaya saing tinggi adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, pelajar dan mahasiswa harus menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi.
Salah satu contoh SDM unggul dan berdaya saing tinggi adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Demikian dikatakan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait saat menyampaikan sambutan dalam acara webinar nasional kelima TMP pada Minggu (30/8/2020) malam.
Dalam webinar yang dihadiri lebih dari 6.000 peserta ini hadir juga Nadiem Makarim sebagai pembicara.
"Nadiem sudah sukses menjadi pengusaha dan banyak melakukan terobosan-terbosan di dunia pendidikan. Misalnya menggunakan dana BOS untuk kuota dan ponsel bagi yang memerlukan. Lalu membuat kurikulum darurat," ungkap Ara, demikia ia disapa.
Maruarar percaya Nadiem sudah selesai dengan dirinya sendiri.
Nadiem juga dipercaya banyak melakukan perubahan meski tak mudah dan banyak tantangan.
TMP pun mendukung sepenuhnya dan percaya Nadiem sebagai menteri akan membawa suatu perubahan positif.
Terkait pendidikan, selain harus bisa melahirkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi, Maruarar juga menekankan out-putnya adalah lahir SDM yang bisa kerjasama.
Bahkan kerjasama ini juga sudah terjadi di dunia politik ketika Jokowi dan Prabowo bermetamorfosis dari seorang politisi menjadi negarawan.
Kata Maruarar, Jokowi dan Prabowo tahu kapan waktunya berkompetisi dan tahu kapan waktunya bekerjasama dalam membangun bangsa dan negara.
Keduanya juga menegajarkankan bagaimana yang menang tidak sombong, sementara yang kalah tetap sportif.
"Nanti sebagaimana Pak Jokowi dan Pak Prabowo, bisa saja Grab dan Gojek juga sama-sama bersatu. Ini akan luar biasa. Itu pikiran-pikiran saya. Dari persaingan menjadi persatuan dan bekerjasama," ungkap Ara.
Baca: Catat Rekor Baru, Peserta Webinar Nasional TMP soal Pendidikan Tembus Lebih 6.000 Peserta
Hal lain terkait pendidikan, sambung Maruarar, adalah pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam hati, pikiran dan tindakan siswa.
Dan di tengah pandemi Covid-19, juga menjadi sangat penting adalah soal metode pengajaran di tengah pandemi yang tetap sehat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Nadiem Makarim sendiri mengatakan bahwa pembentukan karakter siswa ini sudah dirumuskan dengan konsep enam Profil Pelajar Pancasila yang menjadi pola inti pembelajaran.
Keenam profil tersebut adalah bernalar kritis; kemandirian, kreatif, kebinekaan global yang merupakan upaya agar siswa mencintai keberagaman budaya, agama dan ras di negaranya serta dunia, sekaligus menegaskan mereka juga warga global serta keenam berakhlak mulia.