Kepala BPOM: Kandidat Vaksin Covid-19 Dari UEA Bersertifikat Halal
Penny Lukito menyebut, pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengetahui perkembangan vaksin Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyebut, pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengetahui perkembangan vaksin Covid-19.
Penny menjelaskan, kunjungannya itu dilakukan setelah adanya kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan UEA melalui G42 yang bekerja sama dengan Perusahaan Sinofarm bersama PT. Kimia Farma.
Menurut Penny, kunjungan tersebut bertujuan mendapatkan data dan informasi lebih detail terkait perkembangan vaksin Corona. Pasalnya, saat ini sedang dilakukan uji klinis fase ketiga di UEA.
Baca: Perbaikan Hubungan UEA-Israel: Menlu AS Tur ke Negara Arab hingga Kecaman dari Oposisi
Hal itu disampaikan Penny Lukito saat konferensi pers melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).
"Sehingga Badan POM dapat lebih efektif dalam memberikan dukungan langkah regulatory untuk mempercepat akses vaksin Covid-19 ini di Indonesia," kata Penny Lukito.
Lebih lanjut, Penny mengatakan lewat kunjungannya tersebuy, didapati informasi soal kandidat vaksim telah mendapat izin emergency use authorisation dari regulator pengawas obat di China.
Baca: Presiden: Vaksin Merah Putih Diproduksi Pertengahan 2021
Lalu, semenjak Juli 2020 sudah mendapatkan izin penggunaan emergency dari National Medicine Product Administration berdasarkan hasil uji klinik fase 1 dan 2.
Ia juga memastikan, vaksin yang akan digunakan mendapatkan sertifikasi halal.
"Dan telah mendapatkan sertifikat halal. Diharapkan Uni Emirat Arab akan memberikan juga izin emergency use authorisation pada 2 bulan ke depan sekitar bulan Oktober pada in term analisis dari hasil uji klinis ini," jelasnya.