Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panen Padi di Lahan Program Percepatan Tanam Kementan

Percepatan tanam yang digalakkan Kementerian Pertanian sejak bulan Juni lalu mulai menunjukkan hasilnya.

Editor: Content Writer
zoom-in Panen Padi di Lahan Program Percepatan Tanam Kementan
Ditjen Tanaman Pangan
Warjito, Kepala Balai Besar Pengembangan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura berpesan kegiatan GPOT ini dapat memacu petani untuk mempercepat pengolahan lahan dan menambah areal tanam, khususnya padi. 

TRIBUNNEWS.COM - Percepatan tanam yang digalakkan Kementerian Pertanian sejak bulan Juni lalu mulai menunjukkan hasilnya.

Salah satunya di Kabupaten Wonogiri dilaksanakan panen di lokasi pertanaman padi gerakan percepatan olah tanah dan tanam (GPOT) periode Bulan Juni di Kelompok Tani Dewi Sri Desa Tegalharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah seluas 50 hektare.

Padi yang ditanam kala itu Varietas Ciherang dengan hasil dari ubinan 78 kuintal/hektare. Warjito, Kepala Balai Besar Pengembangan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura berpesan kegiatan GPOT ini dapat memacu petani untuk mempercepat pengolahan lahan dan menambah areal tanam, khususnya padi.

Baca: Harga Anjlok Jadi Rp 10 Ribu Per Ekor, Peternak Ayam Demo Kementan

“Kegiatan GPOT ini diharapkan dapat meningkatkan luas tanam dan produksi, dengan memanfaatkan lahan-lahan yang selama ini diberakan,” ujarnya dari rilis yang diterima Tribunnews, Rabu (2/9/2020).

Warjito mengapresiasi upaya yang dilakukan petani dalam percepatan menanam padi di Musim Tanam ke II (Gadu). Dengan tambahan produksi padi, ia optimistis dapat menjaga persediaan pangan Nasional di masa pandemi Covid-19.

"Kita harus menyiapkan kebutuhan pangan kita sendiri. Kita tidak dapat mengandalkan negara lain dimasa covid 19, karena keterbatasan kemampuan produksi, restriksi ekspor dan gangguan rantai pasok," ungkap Warjito

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri Safuan menyebutkan pihaknya optimis untuk kejar tanam sampai bulan September 2020. "Sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa kita harus kejar tanam sampai September ini.

Berita Rekomendasi

Dia menilai produksi padi pada panen kali ini bagus, lantaran kebutuhan air dan pupuk tercukupi. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, luas area tanaman padi yang dapat di panen di Wonogiri mencapai 71.000 hektare. Jumlah itu terdiri atas 54.000 hektare padi sawah di Wonogiri dan 17.000 hektare padi ladang.

Baca: Kementan Jaga Stabilisasi Harga Ayam Potong

Tahun ini Wonogiri juga mendapat alokasi rehab irigasi kecil atau desa dan irigasi tersier untuk 42 desa. Dengan bantuan dana tersebut, semakin banyak sawah petani di Wonogiri yang mendapatkan pasokan air irigasi. Lewat program tersebut semakin banyak sawah di Wonogiri yang teraliri air. Artinya, sektor pertanian Wonogiri bisa terus dikembangkan karena air tercukupi.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengaku optimistis produksi padi pada 2020 bisa tercapai walaupun tengah dilanda pandemi Covid-19. Hal ini dengan syarat asalkan semua daerah komitmen untuk bersama-sama melakukan upaya percepatan tanam.

"Oleh karenanya, wabah dunia tersebut menjadi tantangan untuk menunjukkan hadirnya negara bagi rakyat," kata Suwandi.Dalam upaya percepatan tanam, Suwandi menyatakan pihaknya sangat mengharapkan kepada para penyuluh untuk melaporkan perkembangan mingguan luas tanam/panen padi dan jagung di wilayah kerjanya secara berjenjang di Kostratani.

"Dan disampaikan secara online sekaligus ke kabupaten, provinsi dan pusat agar kinerja kita terlapor dengan baik," tuturnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas