Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Protokol Kesehatan Tidak Ada Tawar Menawar

Presiden Jokowi menegaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat dalam Pilkada adalah segala-galanya, semua tahapan harus terapkan protokol kesehatan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jokowi: Protokol Kesehatan Tidak Ada Tawar Menawar
TRIBUN-TIMUR.COM/FIRKI
Bakal calon bupati dan wakil bupati Bulukumba, H Askar HL-Arum Spink, diarak massa pendukung saat mendaftar ke KPU Bulukumba, Minggu (6/9/2020). 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada adalah segala-galanya.

Oleh karena itu semua tahapan pelaksanaan Pilkada 2020 harus menerapkan protokol kesehatan

"Perlu saya tegaskan kembali pertama bahwa keselamatan masyarakat, kesehatan masyarakat adalah segala-galanya jadi protokol kesehatan tidak ada tawar-menawar," kata Presiden dalam Rapat terbatas Pelaksanaan Pilkada Serentak di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (8/9/2020).

Baca: Bupati Karawang Cellica Minta Maaf, Akui Kewalahan Mengendalikan Simpatisan Saat Daftar ke KPU

Bakal Calon Bupati Karawang, Celica Nurachadiana melambaikan tangan kepada relawan dan simpatisan sebelum mendaftar di KPUD Karawang, Jumat (4/9/2020).
Bakal Calon Bupati Karawang, Celica Nurachadiana melambaikan tangan kepada relawan dan simpatisan sebelum mendaftar di KPUD Karawang, Jumat (4/9/2020). ((Sumber: KompasTV/Adi Wahadi)

Menurut Presiden keberhasilan Indonesia keluar dari berbagai krisis yang diakibatkan Pandemi Covid-19 adalah jika Indonesia berhasil menangani masalah kesehatan.

"Oleh karena itu sekali lagi kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan pilkada harus dilakukan, harus ditegakkan dan tidak ada tawar-menawar," katanya.

Baca: Meski Pandemi, KPU Sebut Antusiasme Masyarakat dengan Pilkada Masih Tinggi

Selama ini menurut Presiden banyak pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan pasangan calon kepala daerah.

Misalnya ada deklarasi pasangan calon dengan menggelar konser yang dihadiri ribuan orang sehingga menyebabkan kerumunan.

Berita Rekomendasi

"Hal seperti ini harus menjadi perhatian kita. Situasi tidak bisa dibiarkan, penyelenggaraan Pilkada harus tetap dilakukan, tidak bisa menunggu pandemi berakhir karena kita tidak tahu, negara manapun tidak tahu kapan pandemi ini berakhir oleh karena itu penyelenggara pilkada harus dilakukan dengan cara baru baru dengan normal baru," pungkas Presiden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas