Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Cinderella Kontemporer dengan Spirit yang Berbeda

Tak didesain, kisah Cinderella itu terus saya tuliskan dalam bentuk puisi berseri. Saya menyebutnya Puri,” ujar Vita.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Cinderella Kontemporer dengan Spirit yang Berbeda
Kompas.com
Ilustrasi buku. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah buku kumpulan puisi yang tak biasa, “Kisahkanlah Cinderella” yang ditulis oleh Vita Balqis D, akan terbit, Rabu (9/9/2020) besok.

“Kisah Cinderella yang disampaikan dalam buku ini adalah Cinderella yang berbeda. Cinderella itu kisah yang menyenangkan di masa kanak-kanak. Tapi zaman yang berbeda menghendaki kisah Cinderella yang juga berbeda,” ujar Vita dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (8/9/2020).

Menurut Vita, sebelumnya kita dibesarkan oleh imajinasi dongeng. Kisah-kisah yang memberi harapan sejak kecil. Namun dongeng yang baik adalah yang bertransformasi. Diubah ketika usia bertambah. Kontekstual.

“Saya ingin menyajikan kisah lama dengan kemasan dan isi yang baru. Kita telah tumbuh, tak lagi hidup dibayang bayang imajinasi dongeng anak anak. Dalam dongeng Cinderella lama, kita tidak dihadapkan pada cerita yang kompleks. Hanya ada gadis pasif tak berdaya. Lalu, Ia beruntung lewat sepatu kaca. Ia diselamatkan pangeran yang kaya raya. Semudah itu hidupnya."

Baca: Bertemu Direksi Balai Pustaka, Bamsoet Cetak Buku Terbarunya JURUS 4 PILAR

Menurut Vita, di zaman ini, Cinderella lebih manusiawi. Dia dapat terjepit utang. Mungkin juga pernah tertipu cinta pria. Ia bisa saja terpaksa harus aborsi. Problem ini tak pernah ada dalam dongeng lama.

"Dari waktu ke waktu saya tuliskan kisah ini di media sosial sejak 2019. Tapi bagaimana Cinderella baru itu harus saya tulis? Dalam bentuk novel? Puisi? Atau cerpen?

Tak didesain, kisah Cinderella itu terus saya tuliskan dalam bentuk puisi berseri. Saya menyebutnya Puri,” ujar Vita.

Berita Rekomendasi

Ia berseri karena kisahnya berkembang dalam empat babak berbeda. Babak pertama siapa Cinderella dan harapannya.

Babak kedua, ia jatuh cinta dan kesulitan dalam hidupnya.

Babak ketiga, pertarungan ideologi dengan cinta. Babak keempat, Cinderella memilih cinta di atas ideologi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas