5 Fakta Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama, Awal Karier Jurnalistik hingga Raih Segudang Prestasi
Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB di RS Mitra Keluarga
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Almarhum meninggal dunia pada usianya ke-88 tahun, setelah sempat menjalani perawatan sejak 22 Agustus.
Jurnalis senior dan tokoh pers nasional ini lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah.
Sebelum terjun di dunia jurnalistik, Jakob merupakan seorang guru.
Untuk mengenal lebih dekat dengan sosok Jakob Oetama berikut Tribunnews sajikan sejumlah fakta-fakta menariknya.
Baca: Jakob Oetama Meninggal Dunia, Kantor Kompas Gramedia Palmerah Akan Jadi Tempat Penghormatan Terakhir
1. Masa Kecil
Jakob kecil dilahirkan di Desa Jowahan, Magelang, Jawa Tengah pada 27 September 1931.
Pria bernama asli Jakobus Oetama merupakan putra sulung dari 13 bersaudara merupakan buah cinta dari pasangan Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo dan Margaretha Kartonah.
Dikutip dari Kompas.com, sebelum terjun ke dunia jurnalistik, Jakob mengawali kariernya sebagai seorang guru, meneruskan jejak ayahnya.
Lulus seminari menengah, sekolah calon pastor setingkat SMA, Jakob melanjutkan ke Seminari Tinggi.
Namun, pendidikan itu hanya ia tempuh selama tiga bulan karena ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi guru.
Baca: Sosok Jakob Oetama di Mata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
2. Jakob Hijrah ke Ibu Kota
Sang ayah kemudian meminta Jakob untuk pergi ke Jakarta untuk menemui dengan kerabatnya yang bernama Yohanes Yosep Supatmo, pendiri Yayasan Pendidikan Budaya.
Oleh Supatmo lah, Jakob diberikan pekerjaan sebagai pendidik di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta.