Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbud Pastikan Pelajaran Sejarah akan Tetap Ada Dalam Kurikulum

Totok mengatakan sejarah merupakan bagian penting dari bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat dipisahkan dari kurikulum pembelajaran.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kemendikbud Pastikan Pelajaran Sejarah akan Tetap Ada Dalam Kurikulum
Tangkap Layar YouTube Mata Najwa
Tangkap Layar YouTube Mata Najwa Plt Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Totok Suprayitno 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno membantah kabar pelajaran sejarah akan ke luar dari kurikulum.

Menurutnya, pelajaran sejarah tetap akan diajarkan dan diterapkan di setiap generasi.

"Kemendikbud mengutamakan sejarah sebagai bagian penting dari keragaman dan kemajemukan serta perjalanan hidup bangsa Indonesia, pada saat ini dan yang akan datang," ujar Totok melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/9/2020).

Totok mengatakan sejarah merupakan bagian penting dari bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat dipisahkan dari kurikulum pembelajaran.

Baca: Benarkan Mata Pelajaran Sejarah akan Dihapus?

"Sejarah merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi bagian kurikulum pendidikan. Nilai-nilai yang dipelajari dalam sejarah merupakan salah satu kunci pengembangan karakter bangsa," ucap Totok.

Saat ini, Kemendikbud masih mengkaji rencana penyederhanaan kurikulum pendidikan.

Berita Rekomendasi

Totok mengatakan penyederhanaan kurikulum masih dalam tahapan awal karena membutuhkan proses dan pembahasan yang panjang.

"Rencana penyederhanaan kurikulum masih berada dalam tahap kajian akademis," ungkap Totok.

Totok menambahkan penggodokan penyederhanaan kurikulum dilakukan dengan prinsip kehati-hatian serta akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan.

Baca: Gerakan Pemuda Masa Kini Diharapkan Miliki Kecerdasan Sejarah

"Dalam proses perencanaan dan diskusi ini, tentunya Kemendikbud sangat mengharapkan dan mengapresiasi masukan dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan, termasuk organisasi, pakar, dan pengamat pendidikan, yang merupakan bagian penting dalam pengambilan kebijakan pendidikan," kata Totok.

Sebelumnya, kabar mengenai penempatan mata pelajaran sejarah sebagai mata pelajaran di SMA terungkap pada draf sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional tertanggal 25 Agustus 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas