Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berpotensi Hadapi Cuaca Ekstrim, Petani Makassar dan Gowa Diminta Jaga Lahan

Para petani di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diminta untuk menjaga lahannya. Sebab, diprediksi akan memasuki cuaca ekstrim.

Editor: Content Writer
zoom-in Berpotensi Hadapi Cuaca Ekstrim, Petani Makassar dan Gowa Diminta Jaga Lahan
dok. Kementan

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Para petani di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diminta untuk menjaga lahannya. Sebab, dua daerah ini diprediksi akan memasuki cuaca ekstrim.

Peringatan mengenai potensi cuaca ekstrim ini disampaikan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan.

Sejumlah lahan persawahan yang mengalami kekeringan pun direkam menggunakan kamera drone di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peringatan dari BMKG harus disikapi dengan serius, khususnya oleh insan pertanian. Apalagi, di bulan ini musim kemarau diprediksi sedang berada di fase puncak.

“BMKG telah mengeluarkan peta peringatan dini kekeringan. Kondisi ini jelas tidak bersahabat dengan pertanian. Karena muncul potensi ancaman gagal panen. Masih ada waktu, kita antisipasi hal itu dengan memaksimalkan water management dan menjaga lahan dengan asuransi,” tutur Mentan SYL, Senin (21/9/2020).

Imbauan serupa disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy.

“Water management langkah yang baik untuk memastikan ketersediaan air selama kemarau. Tapi, mengingat bulan ini diprediksi sebagai puncak kemarau, kita sarankan petani untuk menjaga lahan pertanian dengan memanfaatkan asuransi,” tuturnya.

Berita Rekomendasi

Sarwo Edhy menambahkan, asuransi merupakan salah satu komponen dalam manajemen usaha tani untuk mitigasi risiko bila terjadi gagal panen. Dengan adanya asuransi, perbankan lebih percaya dalam menyalurkan kredit.

“Dengan asuransi, petani tidak perlu khawatir mengalami kerugian. Karena, lahan yang mengalami gagal panen segera diklaim asuransi. Sehingga petani tetap memiliki modal untuk kembali menanam,” terangnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas