Politikus PAN Minta BKPM Gaet Perusahaan Aplikasi Zoom dan TikTok Investasi di Indonesia
Anggota Komisi VI DPR Abdul Hakim Bafagih meminta BKPM menggaet perusahaan penyedia aplikasi, seperti Zoom dan Tiktok untuk investasi di Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Abdul Hakim Bafagih meminta BKPM menggaet perusahaan penyedia aplikasi, seperti Zoom dan Tiktok untuk investasi di Indonesia.
Menurutnya, jika dibandingkan Singapura, baik dari sisi jumlah pengguna maupun jumlah pendapatan dari aplikasi tersebut, Indonesia pasti lebih banyak.
"Kita ini sangat potensial, tapi ternyata kalah siap. Itu merupakan sebuah tamparan secara langsung pada kita semua, khususnya BKPM," kata Hakim saat rapat dengan BKPM di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Baca: Kepala BKPM: Pengajuan Izin Usaha Naik 80 Persen, Mayoritas dari UMKM
Hakim mengingatkan, berbagai potensi investasi yang ada di Indonesia, jangan malah dimanfaatkan dan lebih menguntungkan negara-negara lain.
"Hal ini harus menjadi catatan tersendiri bagi BKPM," ucapnya.
Baca: Kepala BKPM Tinjau Proyek Pertamina di Balikpapan untuk Kawal Pembangunannya
Kaitu itu, Hakim berharap BKPM ke depan dapat memperbaiki kinerjanya, apalagi ada dua mata anggaran yang cukup besar di Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.
"Ini kalau ditotal jumlahnya mendekati Rp 300 miliar, mudah-mudahan kita bisa efektiflah. Jadi kita bisa grab potensi-potensi yang dimiliki oleh negara kita," ucap kata PAN itu.