Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Solusi Marwan Gesit Hadapi Resesi Ekonomi

Marwan mengatakan, pertama yang harus dilakukan adalah pembenahan strukturisasi kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) perlu menjadi perhatian.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Solusi Marwan Gesit Hadapi Resesi Ekonomi
Via Kompas.com
Marwan Jafar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar menyampaikan beberapa solusi alternatif dan konkret untuk mengatasi dampak resesi ekonomi yang akan dihadapi Indonesia.

Marwan mengatakan, pertama yang harus dilakukan adalah pembenahan strukturisasi kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) perlu menjadi perhatian.

"Garis strukturisasi dalam konteks kelembagaan dan sumber daya manusia itu penting, supaya kita bisa lebih siap dan gesit dan mampu menghadapi resesi, kata Marwan, ketika dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Baca: Marwan: Warning OJK Ujian Kapabilitas Sektor Ekonomi dan Kesehatan

Kata Marwan, sektor perbankan juga harus menjadi perhatian dan tetap dijaga. Hal itu untuk mengantisipasi pemindahan arus modal ke luar negeri. Menurutnya, bila perlu menarik arus modal dari luar ke tanah air.

"Kedua adalah bahwa kita harus menjaga perbankan kita jangan sampai jebol, jangan sampai terjadi pemindahan arus modal ke luar negeri, justru kita harus bertahan dan syukur-syukur menarik arus modal dari luar negeri ke dalam negeri," kata Marwan.

"Kita harus sekuat-kuatnya foreign direct investment atau mendatangkan investasi asing ke dalam negeri. Hal itu bertujuan supaya menghidupkan sektor riil, penyediaan lapangan kerja," lanjut mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu.

BERITA TERKAIT

Marwan melanjutkan, peningkatan konsumsi masyarakat juga harus dilakukan secara terus menerus. Hal itu bertujuan agar daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah resesi.

Baca: Siap-siap Resesi, Menkeu Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen

Dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat, lanjut Marwan, program-program sosial seperti Bansos dan BLT harus terus menerus ditingkatkan dengan berbentuk uang.

"Meningkatkan konsumsi secara terus menerus, supaya daya beli masyarakat masih tetap terjangkau, jangan sampai terlalu anjlok daya beli masyarakat," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Selain itu, kata Marwan, fundamental ekonomi juga harus tetap dijaga, baik dari sisi moneter dan fiskal. Menurutnya, program-program padat karya harus terus digenjot.

"Kita harus tetap menjaga fundamental ekonmi kita, baik dari sisi moneter dan fiskal, supaya terjadi stabilisasi ekonomi, supaya tidak terlalu dalam keterpurukannya. Program-program padat karya harus terus kita genjot, walaupun tidak terlalu besar, minimal untuk menyerap barang dan jasa," kata Marwan.

Selain BUMN, Marwan meminta, sektor swasta juga harus diperhatikan untuk ikut serta menggerakkan perekonomian. "Investasi jangka panjang harus kita tunda dulu, Kalau tidak prioritas harus kita alihkan ke sektor lain, seperti sektor konsumsi dan padat karya," demikian Marwan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 diperkirakan minus 2,9 persen-minus 1,0 persen. Dengan demikian, Indonesia masuk zona resesi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas