Awal Mula Gatot Nurmantyo Kaitkan Pergantian Jabatan dengan Nobar Film G30S/PKI, Tuai Respons Istana
Gatot Nurmantyo melontarkan pernyataan terkait pergantian jabatan sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
"Tujuannya adalah bukan untuk mendiskreditkan, tetapi peristiwa tersebut agar diketahui generasi muda, agar kita tidak terprovokasi lagi, terpecah-pecah lagi."
"Kalau kita tidak ingatkan, dalam kondisi seperti ini, orang tidak tahu, ada gerakan-gerakan yang mengadu domba," katanya setelah berziarah di makam Presiden Suharto di Astana Giribangun, Selasa (19/9/2017).
Gatot tidak menampik, perintah nonton bareng kepada jajarannya menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.
Bahkan Gatot tidak mempermasalahkan kecaman dari sejumlah pihak terhadap perintahnya tersebut.
"Yang lain bicara negatif, biar saja lah, tapi tujuan saya agar semua generasi mengetahui, kita pernah punya sejarah yang kelam, dan jangan sejarah itu berulang," kata Gatot, dikutip dari Kompas.com.
Walaupun sempat menuai pro dan kontra, toh pada akhirnya, nonton bareng film G30S/PKI akhirnya dilakukan.
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu ikut nonton bareng film G30S/PKI bersama warga Bogor di Lapangan Markas Korem 061/Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9/2017).
Istana Sebut Kebablasan
Sementara itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah, pergantian Gatot Nurmantyo karena pemutaran film G30S/PKI.
"Kalau untuk itu kan karena memang sudah masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI."
"Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S," kata Donny saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).
"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau," ucap Donny.
Ia menambahkan, setiap pimpinan TNI-Polri terikat masa jabatan sehingga pasti akan dilakukan pergantian.
Ia pun mengatakan, pergantian Panglima TNI dari Gatot ke Marsekal Hadi Tjahjanto tidak dilakukan di tengah jalan.