Segini Daftar Harta Kekayaan Bagyo Wahyono, Penjahit yang Tantang Gibran di Pilkada Solo
Inilah daftar harta kekayaan Bagyo Wahyono, penjahit baju yang akan menantang Gibran di Pilkada Solo 2020.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Whiesa Daniswara
6. MOTOR, YAMAHA BJ8 W A/T Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
7. MOTOR, YAMAHA SE 88 Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp ----
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 7.475.781
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 1.094.475.781
HUTANG Rp 4.000.000
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 1.090.475.781
Profil Bagyo Wahyono dan FX Supardjo
Menjadi rival anak Presiden, siapakah Bagyo Wahyono dan FX Supardjo?
Tidak banyak informasi tentang sosok Bagyo Wahyono dan FX Supardjo.
Namun, keduanya merupakan warga dari kalangan biasa.
Mengutip pemberitaan TribunJateng, Bagyo Wahyono berprofesi sebagai seorang penjahit baju.
Ia merupakan warga RT 01/06, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo.
Baca: Momen Saat Putra Sulung Jokowi dan Sang Menantu Daftar KPU: Bobby Naik Vespa, Gibran Gowes Onthel
Sedangkan FX Supardjo adalah warga RT 01/07 Kampung Karangturi, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan Solo.
Di wilayah setempat, FX Suparjo menjabat sebagai Ketua RW.
Ketua Tim Sukses Bajo, Robert Hananto mengungkap pasangan ini disokong oleh Yayasan Tikus Pithi.
Penelusuran Tribunnews.com, Tikus Pithi merupakan istilah yang melekat dengan Yayasan Surya Nuswantara.
Dikutip dari portal resmi Kabupaten Kuloprogo, Yasayan Surya Nuswatara merupakan badan usaha di bidang ekonomi dan sosial yang didirikan pada 15 Desember 2014 oleh Bpl Tuntas Subagyo di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tikus Pithi Anoto Baris adalah merupakan masyarakat kecil yang menyusun barisan untuk memperjuangkan nasib bangsa.
Kata tikus-tikus pithi anoto baris disebut sudah pernah dipakai atau ada pada zaman Singosari maupun Majapahit.
Sementara di akun Facebooknya, pimpinan Yayasan Surya Nuswantara, Tuntas Subagyo, sempat mengkampanyekan cita-citanya untuk maju sebagai calon Independen dalam Pilpres 2019.
Namun, kita ketahui, cita-cita itu gagal karena tidak ada calon perseorangan dalam Pilpres 2019.
Adapun di akun Facebooknya, Yayasan Surya Nuswantara, terlihat aktivitas-aktivitas yayasan di sejumlah daerah termasuk di Solo pada 2019 lalu.
Getol Usung Calon Perseoangan
Dikutip dari Tribun Jateng, Yayasan Surya Nuswantara banyak mengusung calon independen di Pilkada 2020.
Tidak hanya pasangan Bajo, beberapa kandidat yang diusung Tikus Pithi sempat mendaftar dan menyerahkan berkas pencalonan, namun ditolak lantaran tidak memenuhi syarat.
Komisioner KPU Jateng, Muslim Aisha, menuturkan banyak calon perseorangan yang diusung gerakan Tikus Pithi.
"Hampir semua calon dari jalur perseorangan diusung. Ini mengingatkan dulu pada 2018 saat pemilihan gubernur dimana gerakan ini ingin mengusung calon gubernur dari perseorangan, tapi gagal, nggak lolos," jelasnya saat menyambangi Kantor Tribun Jateng, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, Tikus Pithi bergerak di beberapa kabupaten/kota di Jateng lantaran memiliki jaringan.
Antara lain di Kendal, Demak, Solo, Boyolali, Rembang.
Baca: Gibran Resmi Daftar Pilkada Solo 2020 ke KPU: Kenakan Kemeja Lurik Jawa, Didampingi Selvi Ananda
Sementara, Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jateng, Paulus Widiyanto menuturkan Tikus Pithi memiliki slogan Natha Baris (merapikan baris).
"Mereka ada di beberapa tempat. Kemudian, berproses di pilkada. Terorganisir lumayan rapi. Sehingga ada dukungan," ujarnya.
Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat KPU Jateng, Diana Ariyanti, menambahkan pasangan independen dari Kota Solo yang sudah berstatus diterima yakni Bajo memang unik.
"Mereka berdua merupakan penjahit dan ketua RW, tapi bisa mengumpulkan syarat pencalonan sebanyak itu," jelasnya.
KPU Jateng juga masih bertanya-tanya tujuan gerakan Tikus Pithi yang getol mencalonkan kadernya melalui jalur perseorangan di beberapa daerah.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Daryono) (TribunJateng/mamdukh adi priyanto)