Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mahfud MD: Radikalisme Masih Jadi Tantangan yang Dihadapi dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Mahfud juga menyebut tantangan itu berupa politik identitas, berkembangnya ujaran kebencian, dan hoax.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mahfud MD: Radikalisme Masih Jadi Tantangan yang Dihadapi dalam Menjaga Keutuhan NKRI
capture video
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md saat webinar bertajuk 'Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal', Sabtu (5/9/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan sejumlah tantangan dan ancaman yang masih dihadapi bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI).

Di antaranya, Mahfud menyebut radikalisme masih menjadi tantangan dan ancaman.

Selain itu Mahfud juga menyebut tantangan itu berupa politik identitas, berkembangnya ujaran kebencian, dan hoax.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam sambutannya pada acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Penanganan Ormas Radikal yang diselenggarakan oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Politik dalam Negeri (Poldagri) Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Selasa (29/9/2020).

"Seiring dengan perjalanan bangsa, tentu saja kita semua menghadapi berbagai tantangan dan ancaman terhadap keutuhan NKRI, di antaranya ancaman radikalisme, menguatnya politik identitas, berkembangnya ujaran kebencian dan hoaks, serta ancaman-ancaman lain yang apabila tidak ditangani akan dapat mengancam keutuhan NKRI," kata Mahfud dalam keterangan Tim Humas Kemenko Polhukam pada Selasa (29/9/2020).

Ia juga menilai tugas menjaga keutuhan NKRI semakin berat terlebih dengan tidak adanya kepastian hukum oleh aparat bagi individu maupun organisasi masyarakat yang menyebarkan paham-paham radikalisme.

"Tugas menjaga keutuhan bangsa adalah tugas yang berat seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi apalagi dihadapkan dengan tidak adanya kepastian tindakan hukum oleh aparat keamanan bagi individu atau ormas yang menyebarkan paham-paham Radikalisme," kata Mahfud.

Baca: Komjen Boy: BNPT Aktif Lawan Paham Radikal di Dunia Maya

Berita Rekomendasi

Namun demikian, kata Mahfud, selama ini Pancasila sebagai ideologi dasar bangsa Indonesia telah memberikan bukti konkret betapa Indonesia tetap nersatu dengan berbagai dinamika dan perbedaan latar belakang bangsanya.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tetap merawat dan menjaga Pancasila agar tetap eksis.

Selain itu ia pun mengajak para peserta untuk tetap mewujudkan stabilitas keamanan dan penegakan hukum untuk menduking pembangunan Indonesia.

Mahfud yakin dengan semangat kebersamaan, persatuan, kesatuan, sinergi, dan kerja keras akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

"Saya mengajak saudara-saudara yang hadir dalam acara FGD ini untuk lebih aktif dan lebih giat lagi dalam mengabdi bagi tegaknya NKRI dengan mendukung upaya-upaya untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan penegakan hukum guna mendukung pembangunan Indonesia yang semakin berkualitas ke depan," kata Mahfud.

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, Direktur Keamanan Negara Baintelkam Polri Umar Effendi, Cendekiawan Muslim dan Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah Prof Azyumardi Azra, dan Guru Besar UI Prof Topo Santoso.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas