Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Kejanggalan Sosok Joko, Petugas Cleaning Service di Kasus Kebakaran Gedung Kejagung

Kebakaran hebat yang melanda gedung Kejaksaan Agung sampai saat ini masih menjadi misteri apakah benar-benar terbakar atau diduga dibakar.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tiga Kejanggalan Sosok Joko, Petugas Cleaning Service di Kasus Kebakaran Gedung Kejagung
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Petugas Bareskrim Polri melepas Polisiline sebagai tanda usainya penyelidikan polisi di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo memberikan keteangan hasil Puslabfor dan telah memeriksaan 131 saksi serta mengumpulkan data-data, berkesimpulan kebakaran yang terjadi pada Sabtu 22 Agustus terdapat dugaan peristiwa pidana. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

Mengenal Tes DNA

Sebenarnya apa sih tes Tes DNA alias deoxyribonucleic acid ini?

Mengutip dari situs resmi Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah, tes DNA merupakan pengujian atau tes untuk mengetahui informasi genetika seseorang.

Dengan tes DNA seseorang bisa mengetahui garis keturunan dari ayah dan ibu.

Tidak hanya itu tes DNA juga berfungsi untuk mendeteksi kondisi kesehatan dan risiko penyakit seseorang.

Jika untuk menmbil untuk pengujian garis keturunan, para ahli akan mengambil sedikit dari bagian tubuh.

Nah, rambut adalah salah satu bagian tubuh yang diambil selain urine, liur, cairan vagina, sperma darah, atau jaringan tubuh lainnya.

Berita Rekomendasi

Sampel tersebut akan dibandingkan dengan orang lain untuk mengetahui hubungan keturunan.

Baca: Polisi Pastikan Tak Ada Jejak Orang Lain di TKP, Sidik Jari dan DNA Milik Yodi Pabowo

Baca: DPR Pertanyakan Kenapa Cleaning Service Mencurigakan Digunduli: Awas Pak, Sulit Jika Mau Cek DNA

Putut menyampaikan materi bertajuk DNA Forensik, menjelaskan pemeriksaan DNA penting dilakukan dalam pengungkapan berbagai kasus kriminal maupun kecelakaan karena dapat membantu identifikasi korban yang tidak dapat ditangkap dengan identifikasi secara visual. Misalnya, pada korban kebakaran yang akan sulit dilakukan identifikasi secara visual.

“Identifikasi secara visual sulit dilakukan kecuali kasusnya masih baru, tetapi untuk korban kebakaran juga akan sulit,” terangnya.

Uji DNA tidak hanya dilakukan untuk mengungkap kasus kriminal maupun DVI saja. Namun, juga dilakukan untuk penyelesaian berbagai kasus perdata dan juga untuk kepentingan penelitian dan pengembangan. Uji DNA bisa dilakukan dengan menggunakan DNA inti, x kromosom, y kromosom, serta mitokondria.

“Sampelnya pun beragam yang berkaitan dengan sel, seperti darah, ludah, urine, gigi, rambut dan lainnya,”tutur alumnus Fakultas Biologi UGM ini.

Putut mencontohkan untuk mengungkap kasus pemerkosaan uji DNA dilakukan dengan meneliti sel DNA yang tertinggal dalam tubuh korban, seperti sperma, keringat maupun air liur. Dari berbagai sampel yang ditemukan dalam tubuh korban tersebut dapat digunakan untuk melacak pelaku pemerkosaan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas