Pemerintah Kaji Sasaran Prioritas Vaksin Covid-19, Wiku Minta Masyarakat Sabar Menunggu
Wiku Adisasmito meminta masyarakat bersabar menunggu pemerintah mematangkan rencana vaksinasi untuk masyarakat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta masyarakat bersabar menunggu pemerintah mematangkan rencana vaksinasi untuk masyarakat.
Satgas Penanganan Covid-19 tengah mengkaji sasaran prioritas vaksin, yang disesuaikan dengan kelompok risiko penularan Covid-19.
Termasuk elemen-elemen yang diperlukan dalam vaksinasi, mulai dari supply, pembiayaan, serta mekanisme infrastruktur yang perlu disiapkan.
Wiku memastikan, pemerintah akan menyampaikan kepada masyarakat sebelum pelaksanaannya.
"Nanti setelah rencana matang dan jelas, akan kami sampaikan kepada masyarakat rencana vaksinasi itu lebih detail."
"Dan tentunya itu disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya, Selasa (29/9/2020), dikutip dari Covid19.go.id.
Baca: BPJS Kesehatan Siap Dukung Terbentuknya Data Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
Baca: Prioritas Pemberian Vaksin Disesuaikan Dengan Kelompok Risiko
Baca: Jokowi Kepada Pelaku Usaha Kecil: Vaksin Covid-19 Masuk Desember, Jangan Kehilangan Momentum
Ia menyayangkan adanya persepsi di masyarakat yang menyatakan kebal terhadap Covid-19.
Wiku menekankan, tidak ada masyarakat yang kebal terhadap Covid-19.
Menurutnya, virus Corona tidak mengenal strata sosial, ataupun jabatan seseorang.
"Jangan sekali-kali kita berpikir karena rajin berolah raga atau berdiam diri di rumah, kita bisa kebal."
"Karena tertular itu bisa mudah terjadi dari siapapun yang kita temui," terang dia.
Baca: Erick Thohir Dinilai Sudah Tunjukkan Keseriusan Hadirkan Vaksin Covid-19
Baca: Kasus Kematian akibat Covid-19 di Seluruh Dunia Capai Angka Satu Juta dan Harapan untuk Vaksin
Baca: Vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson Hasilkan Respon Imun Kuat dalam Uji Coba Awal
Pemerintah telah mengedepankan perilaku 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Dengan tingginya tingkat kesadaran masyarakat, maka Indonesia bisa menjadi kekuatan besar untuk melawan Covid-19.
Begitu juga antar negara melakukan hal yang sama, untuk melindungi secara lokal, nasional, dan global.
"Sampai sekarang kampanye 3M ini dibantu rekan-rekan relawan dari banyak tempat."
"Kami juga bekerja keras agar relawan bisa berkampanye menggunakan pendekatan sosial budaya sesuai keadaan masing-masing wilayah," ungkapnya.
Wiku meminta masyarakat agar memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan.
Sebab, untuk menekan angka kematian pasien Covid-19, dimulai dari menekan angka penularan.
"Semakin kita menghindari penularan terhadap kelompok rentan yaitu usia lanjut dan penderita komorbid, maka potensi menurunkan angka kematian sangat besar," jelasnya.
Baca: Guru dan Dosen Bakal Menjadi Golongan Pertama yang Dapat Suntik Vaksin Covid-19
Baca: 2,3 Juta Lansia di Kanagawa Jepang akan Dapat Vaksin Influenza Gratis Mulai Oktober 2020
Baca: Tak Ada Efek Berat Dirasakan Relawan, Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Sinovac Berjalan Baik
256 Unit Donor Darah PMI akan Dilibatkan Dalam Rencana Vaksinasi
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah akan melibatkan 256 Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) dalam rencana vaksinasi covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Luhut Binsar Panjaitan.
"UDD ini terbiasa dan terlatih dalam menangani transfusi darah," ujar Luhut di Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Baca: Pemerintah Masih Matangkan Skema Vaksin Mandiri
Baca: Menko PMK Muhadjir Effendy: Dosen dan Guru Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 Pertama
Baca: Pemerintah Akan Pastikan Vaksin Covid-19 dari Luar Negeri Aman dan Manjur
Pelibatan PMI dalam vaksinasi ini diharapkan Luhut dapat lebih efektif dan efisien.
Mengingat, penyuntikan vaksin nantinya ditaksir berjumlah jutaan dalam sebulan.
Luhut juga memberikan apresiasi atas upaya PMI dalam memerangi Covid-19 selama 8 bulan ini.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada PMI yang sigap dan cepat dan bergerak masif untuk menangani penyebaran Covid-19 ini sejak awal Covid masuk ke Indonesia” ujarnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Larasati Dyah Utami)