Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Klaim Kerap Diskusi dengan Pakar Dalam Tangani Pandemi Covid-19 

Menurut Wiku sejak gugus tugas Covid-19 terbentuk hingga sekarang sudah banyak hasil diskusi dengan pakar yang diimplementasikan menjadi kebijakan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pemerintah Klaim Kerap Diskusi dengan Pakar Dalam Tangani Pandemi Covid-19 
https://covid19.go.id/
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pihaknya kerap berdiskusi dengan pakar dalam menghadapi pandemi virus Corona atau SARS-CoV-2.

Pernyataan Wiku tersebut merespon tudingan kurangnya diskusi pemerintah dengan para ahli dalam menangani Covid-19

"Sebagai ketua tim pakar saya terus melakukan diskusi dengan para ahli untuk membahas kondisi dan strategi penanganan Covid-19, dan tidak hanya pakar dari satu atau dua lembaga saja, namun juga seluruh pakar di daerah. Hal ini bukan menjadi hambatan bagi kami," kata Wiku dalam konferensi pers virtual,  Selasa, (29/9/2020).

Baca: Kementerian PUPR: Ruang Terbuka Hijau Bermanfaat untuk Area Isolasi di Masa Pandemi Covid-19

Baca: BPJS Kesehatan Siap Dukung Terbentuknya Data Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Baca: 5 Fakta Isu Ayu Ting Ting Positif Covid-19: Tak Muncul di TV setelah Tes Swab, Ayah Rozak Buka Suara

Menurut Wiku sejak gugus tugas Covid-19 terbentuk hingga sekarang sudah banyak hasil diskusi dengan pakar yang diimplementasikan menjadi sebuah kebijakan.

Di antaranya yakni SOP pengobatan pasien Covid-19, rekomendasi tentang farmasi dan alat kesehatan, serta standarisasi alat pelindung diri.

"Juga berbagai protokol kesehatan di berbagai sektor, serta kajian-kajian yang telah dijalankan selama ini," imbuhnya.

Wiku menegaskan penanganan Covid-19 membutuhkan berbagai sudut pandang dan tidak bisa hanya dari aspek medis atau kesehatan masyarakat saja.

Berita Rekomendasi

Penanganan Covid-19 juga perlu memperhatikan aspek hukum, sosial budaya, dan ekonomi. 

"Kami selalu menghormati pendapat dan pemikiran dari masing-masing anggota dan ini dalam rangka memperkaya pendekatan multi-disiplin dalam penanganan penyakit yang memberikan efek multi-dimensional ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas