Survei SMRC: 47 Persen Warga Anggap Hubungan Bisnis Indonesia dan China Tidak Terkait Komunisme
Survei menunjukkan 47 persen warga menganggap kerjasama Indonesia dan China adalah murni bisnis yang saling menguntungkan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Dari sisi pendidikan, lanjut Sirojudin, yang berpendidikan SLTA paling tinggi yang setuju dengan pendapat tersebut 29 persen dan kelompok pendidikan lainnya di bawah 26 persen.
Dari sisi pendapatan, kata Sirojudin, kelompok berpendapatan Rp 1 sampai 2 juta dan Rp 2 sampai 4 juta lebih banyak yang setuju dengan pendapat tersebut yakni 31 persen.
Sedangkan kelompok berpendapat selain itu, persentasenya jauh lebih kecil yakni di bawah 23 persen.
Sirojudin juga melihat tingkat kesetujuan dengan pendapat kerjasama Indonesia dan China dapat menghidupkan kembali paham komunisme dan PKI berhubungan dengan pembelahan masyarakat terkait Pemilihan Presiden 2019.
Warga yang setuju dengan pendapat tersebut, kata Sirojudin, lebih banyak di kalangan pendukung Prabowo dibandingkan di kalangan pendukung Jokowi.
Survei SMRC menunjukkan 40 persen pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 setuju dengan pendapat tersebut, sementara hanya 21 persen pemilih Jokowi yang setuju.
Sedangkan dari sisi pilihan partai politik, warga yang setuju dengan pendapat tersebut lebih banyak ditemukan pada pemilih PKS yakni sebesar 54 persen, pemilih NasDem 53 persen, dan pemilih Gerindra 41 persen.
Survei Nasional tersebut dilakukan pada 23 sampai 26 September 2020 dengan melibatkan 1203 responden yang diwawancara per telepon yang terpilih secara random.
Margin of error dari survei tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 2.9 persen.