Tata Cara dan Aturan Umrah yang Ditetapkan Arab Saudi, Jamaah Wajib Ikuti Aturan
Pada tahap pertama, jamaah akan melakukan umrah pada enam waktu yang berbeda dalam sehari, masing-masing jamaah tiga jam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MEKAH - Pihak kerajaan Arab Saudi menetapkan beberapa aturan umrah di masa pandemi covid-19.
Diantaranya peziarah harus menunggu 14 hari sebelum memesan tanggal lain untuk melaksanakan umrah.
Sementara aplikasi Eatmarna terkait pelaksanaan umrah akan segera diluncurkan di Android.
“Jamaah bisa umrah dua kali, tapi harus menunggu 14 hari sebelum umroh kedua kalinya, untuk memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menunaikan umrah sejalan dengan tindakan pencegahan yang diperlukan akibat virus corona,” kata Dr. Amr Al-Maddah, Kepala Perencanaan dan Petugas Strategi Kementerian Haji kepada Arab News, Rabu (30/9/2020).
Kementerian sedang mempelajari tempat-tempat yang tersedia yang dapat digunakan oleh jamaah untuk melakukan umrah sambil menjaga jarak sosial, memastikan protokol kesehatan.
Al-Maddah mengatakan, sejauh ini 35.000 permintaan telah terdaftar untuk melaksanakan umrah.
Jamaah akan mulai melakukan umrah pada 4 Oktober dalam tahap pertama rencana umrah tahun ini, sejalan dengan protokol dan prosedur kesehatan.
Baca: Arab Saudi Akan Buka Ibadah Umrah Secara Bertahap, Jemaah Dilarang Sentuh Kabah
Pada tahap pertama, jamaah akan melakukan umrah pada enam waktu yang berbeda dalam sehari, masing-masing jamaah tiga jam.
Ditambahkannya, antara magrib dan sholat magrib, jemaah haji tidak diperbolehkan umrah dan dialokasikan untuk pembersihan dan disinfektan.
“Peziarah akan mulai melakukan umrah pada tengah malam dengan tempat didesinfeksi sebelum kedatangan setiap kelompok.”
Setiap kelompok akan didampingi oleh pengawas yang akan memastikan jamaah menghormati jarak sosial, dan mengikuti instruksi dan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ruang isolasi akan disediakan di hotel di area pusat untuk menangani setiap kasus potensial.
Tahap kedua, yang dijadwalkan dimulai dua minggu kemudian, akan didahului dengan penilaian komprehensif tahap pertama untuk mengatasi kekurangan yang ada.
"Kerajaan menerapkan kewaspadaan ekstra selama musim Haji dan Umrah untuk melindungi Muslim di seluruh dunia, dan memungkinkan mereka untuk menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan damai sejalan dengan tindakan pencegahan," kata Al-Maddah.