Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: 2 Ribu Bencana Terjadi hingga September, 99 Persen Kategori Hidrometeorologi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 2.000 bencana terjadi dari awal Januari hingga akhir September 2020.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in BNPB: 2 Ribu Bencana Terjadi hingga September, 99 Persen Kategori Hidrometeorologi
WARTAKOTA/Alex Suban
Warga membersihkan puing setelah terjadinya banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Data sementara yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dampak akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Senin (21/9), mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 rumah terendam. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 2.000 bencana terjadi dari awal Januari hingga akhir September 2020.

"Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor, masih dominan terjadi di wilayah nusantara. Bahaya hidrometeorologi tetap menjadi ancaman hingga akhir tahun ini," kata Raditya Jati selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya, Rabu (30/9/2020).

Data BNPB dari 1 Januari hingga 29 September 2020, tercatat 99 persen bencana merupakan bencana hidrometeorologi.

"Jumlah kejadian tertinggi yakni banjir sebanyak 791 kali dan disusul kejadian bencana lainnya, antara lain puting beliung 573 kali, tanah longsor 387, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 314, gelombang pasang atau abrasi 26, kekeringan 22, gempa bumi 13 dan erupsi gunung api 5. Total jumlah bencana alam sebanyak 2.131 kejadian," lanjut Raditya.

Sejumlah kejadian tersebut, dikatakan Raditya, berdampak pada kerugian, baik korban jiwa dan harta benda.

BNPB mencatat 322 orang meninggal dan hilang, 454 mengalami luka-luka dan 4.481.641 mengungsi terdampak akibat bencana yang terjadi.

Sedangkan kerusakan infrastruktur, bencana berdampak pada kerusakan di sektor pemukiman 31.749 unit rumah, 627 fasilitas pendidikan, 653 fasilitas peribadatan dan 128 fasilitas kesehatan mengalami kerusakan akibat bencana alam.

BERITA REKOMENDASI

Meski demikian, Jati mengatakan jumlah kejadian hingga bulan kesembilan ini turun dibandingkan pada periode waktu yang sama pada 2019 lalu.

Berdasarkan data yang tercatat, jumlah bencana 2020 turun sekitar 25,1 persen dibandingkan pada tahun lalu.

Persentase penurunan juga terjadi pada jumlah korban meninggal dan hilang, luka-luka, menderita dan mengungsi serta rumah rusak.

Baca: Puan: Bencana di Tengah Pandemi Covid-19 Semakin Berat, Semua Harus Waspada

Baca: Peringatan Dini BNPB Hadapi Bahaya Bencana Hidrometeorologi dari Banjir Bandang sampai Tanah Longsor

"Dilihat per September 2020, sebanyak 196 bencana terjadi dan mengakibatkan 26 jiwa meninggal dunia. Dari jumlah kejadian, bencana yang paling sering terjadi antara lain di wilayah Provinsi Jawa Timur 49 kali, Jawa Barat 43, Kalimantan Barat 14, Sumatera Utara 10 dan Sumatera Barat 10," katanya.

"Sedangkan korban meninggal sepanjang September 2020, jumlah korban diakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan angin puting beliung. Dari total 26 korban meninggal, 1 orang masih dinyatakan hilang," pungkas Raditya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas