Arist Merdeka Imbau Anak Tak Ikut Demo UU Cipta Kerja: Pulanglah Nak, Itu Tak akan Berguna Bagimu
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak menegaskan bahwa mengikuti kegiatan demo tidak akan berguna bagi anak-anak tersebut.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, bersama dewan komisioner dan lembaga perlindungan anak di seluruh nusantara mengimbau agar anak-anak tak ikut demo menolak UU Cipta Kerja.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com pada Kamis (8/10/2020), Arist mengajak anak-anak untuk pulang ke rumah.
Ia juga menegaskan bahwa mengikuti kegiatan demo tidak akan berguna bagi anak-anak tersebut.
Terlebih, saat ini pandemi Covid-19 malah mengancam nyawa masyarakat, terutama anak di bawah umur yang berpotensi berdesak-desakan jika ikut demo.
Baca: 64 Anak Sekolah dan Putus Sekolah Nyaris Demo di Depan Gedung DPR, Akhirnya Dijemput Orangtua
"Kami menyerukan dan menyampaikan kepada anak-anakku yang saat ini terlibat di dalam aksi demonstrasi Undang-Undang Cipta Kerja, pulanglah nak, karena itu bukan kepentinganmu," ajak Arist.
"Kepentinganmu adalah mendapatkan perlindungan, apalagi saat ini menghadapi Covid-19."
"Itu bukan kepentinganmu, dan tidak akan pernah berguna bagimu," tegasnya.
Daripada ikut demo, Arist menyarankan anak-anak untuk mengikuti forum lain jika memang ingin menyuarakan aspirasinya.
"Karena kesempatan untuk menyampaikan aspirasimu lewat forum nasional, lewat forum-forum anak, itu adalah mekanisme yang ada," kata Arist.
Baca: Demo di DIY Berlangsung Ricuh, Massa Terlibat Aksi Saling Lempar Botol, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Arist juga berpesan kepada orang-orang dewasa yang menggelar demo untuk memulangkan anak-anak yang ikut terjun ke lapangan.
Pasalnya, mengajak anak atau membiarkan anak untuk mengikuti kegiatan demo merupakan tindak pelanggaran.
"Saya mengimbau ke kawan-kawan yang melakukan koordinasi terhadap aksi nasional ini, mari saya ajak bahu-membahu mengawal anak pulang ke rumah masing-masing," ujar Arist.
"Karena melibatkan anak-anak dalam dalam demonstrasi kegiatan politik, kelompok-kelompok tertentu, adalah merupakan pelanggaran terhadap anak," imbuhnya.
Selain itu, Arist juga mengimbau kepada demonstran dan para orangtua agar mengutamakan keselamatan anak.