Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gedung DPR Tidak Lockdown Meski 18 Anggota Dewan Positif Covid-19, Begini Respons Pemprov DKI

Indra Iskandar mengatakan, Kompleks Parlemen tidak akan ditutup atau lockdown meski ada 18 anggota dewan yang terpapar virus covid-19.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Gedung DPR Tidak Lockdown Meski 18 Anggota Dewan Positif Covid-19, Begini Respons Pemprov DKI
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Gedung DPR RI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengatakan, Kompleks Parlemen tidak akan ditutup atau lockdown meski ada 18 anggota dewan yang terpapar virus covid-19.

Indra mengatakan, pihaknya akan memperketat kegiatan pelayanan yang ada di Gedung DPR RI.

“Kita tidak menyebut lockdown tapi kita melakukan penertiban-penertiban berdasarkan urgensi fleksibilitas berkaitan dengan pelayanan Dewan. Selebihnya kegiatan dilakukan dengan work from home," kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

Selain itu, Indra mengatakan DPR memilih melakukan sterilisasi ruangan.

Baca: UU Cipta Kerja Disahkan DPR, Sejumlah Organisasi Pendidikan Bereaksi

Ia menyebut sterilisasi ruangan akan dilakukan setiap hari lantaran saat DPR sedang mengalami reses.

“Istilah lockdown ini sebenarnya adalah istilah supaya kita memang di masa reses ini kita ingin melakukan disinfektan dan mensterilkan ruang-ruang kerja. Jadi lebih tepat itu. Sehingga pertimbangan-pertimbangan itulah yang selalu kami laporkan kepada pimpinan Dewan,” ucapnya.

Indra menyebut ada dua fraksi di DPR yang tidak mau melaporkan kasus positif virus corona yang menimpa anggotanya. Namun, ia enggan untuk menyebutkan dua fraksi tersebut.

Baca: Tolak UU Cipta Kerja, 40 Ribu Buruh dari Karawang Bakal Geruduk DPR dan Istana

Berita Rekomendasi

“Kami memiliki data sekitar 40, itu 18 (anggota DPR) dari berbagai fraksi, kemudian sekitar 22 ada dari TA (tenaga ahli), ada staf ahli, ada cleaning service, ada pegawai, jadi keseluruhan. Itu jumlah yang disebutkan 40, yang 18 anggota pun itu adalah sebenarnya jumlah yang minimal, karena ada juga anggota-anggota yang menyampaikan secara pribadi ke saya langsung bahwa positif setelah di-swab tapi tidak mau diinformasikan, ada beberapa,” ucap Indra.

“(Sebanyak 40 orang) di-tracing dan yang mau disebut. Ada beberapa menolak untuk diumumkan, tapi dia ngasih tahu, anggota ada (yang tidak mau disebut). Ada dua fraksi yang tidak, bukan tidak ada, tapi tidak mau melaporkan, jadi kita tulis nol. Saya tidak usah ini (sebut nama fraksi) karena nggak boleh,” imbuhnya.

Baca: Polisi Jaring 89 Remaja yang Hendak Demo di DPR, Dua Orang Dinyatakan Positif Covid-19

Indra tidak bisa memastikan, dari mana anggota dan staf di DPR bisa terpapar virus corona.

Dia menduga ada yang tertular dari keluarga atau saat melakukan kegiatan.

“Klasternya tidak bisa diketahui ya karena kegiatan-kegiatan itu misalnya kaya di ASN kita atau PNS kita keluarganya semuanya terkena kita tidak tahu. Apakah kegiatan dari keluarganya atau apakah yang bersangkutan misalnya sedang melalukan pendidikan, itu kita tidak tahu klasternya,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengungkapkan ada 18 orang anggota dewan yang terpapar virus Corona (Covid-19).

 “Ya anggota 18 orang (terpapar corona),” kata Azis.

Kondisi tersebut dijadikan alasan oleh DPR untuk menggelar rapat paripurna, yang salah satu agendanya pengesahan UU Cipta Kerja.

Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Novita Wijayanti menekankan bahwa belasan anggota tersebut tidak tertular dalam waktu yang sama.

Baca: Ketua Komisi II DPR Beberkan 5 Faktor Penyebab Birokrasi Terlibat Politik

Bahkan, menurutnya, ada beberapa yang sudah sembuh.

“(Sebanyak) 18 itu tidak bersamaan waktunya dan ada juga yang sudah pada sembuh. Ada yang terakhir-terakhir baru beberapa, gitu,” kata Novita.

Novita memastikan pihak kesekjenan DPR telah melakukan penanganan setelah diketahui ada belasan anggota yang positif.

Pimpinan BURT dari Fraksi Gerindra itu menyebut para staf yang berkaitan dengan 18 anggota tersebut juga akan diuji swab.

“Kesekjenan selalu langsung semprot seluruh ruangan, dan staf-staf, baik pribadi dan staf di alat kelengkapan yang bersangkutan akan langsung swab dan sterilkan semuanya,” terang Novita.

Kepala Satpol PP Jakarta Arifin mengatakan pihaknya akan mengecek kabar adanya 18 anggota dewan yang positif corona.

Menurutnya, Sekretariat DPR RI seharusnya sudah tahu apabila ada yang positif corona di lingkungan kerjanya, gedung harus ditutup.

“Ya nanti kita cek, saya rasa mereka juga sudah tahu itu harusnya tutup. Ya nanti kita cek hari ini,” kata Arifin.

Meski demikian, Arifin tidak mengetahui secara pasti apakah Sekretariat DPR RI sudah melaporkan 18 anggota Dewan yang positif COVID-19 ke Pemprov DKI atau belum.

Menurutnya, data tersebut berada di Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.

“Kalau itu tanya ke Dinas Kesehatan mengenai COVID-nya," ucapnya.(Tribun Network/mam/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas