Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER NASIONAL: Kesalahan Syahganda Cs | Suasana Panas Demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda

Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir, yakni mengenai kesalahan Syahganda Cs hingga suasana panas demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in POPULER NASIONAL: Kesalahan Syahganda Cs | Suasana Panas Demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda
Kolase tangkap layar/Tribunnews Herudin
Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir, yakni mengenai kesalahan Syahganda Cs hingga suasana panas demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir.

Polisi membeberkan kesalahan Syahganda Cs, anggota KAMI yang ditangkap terkait demo UU Cipta Kerja.

Sementara itu, KSPI mengaku tak tahu menahu latar belakang dari unjuk rasa yang dilakukan kelompok FPI dan PA 212

Ada pula Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diserang akun 'bodong' dan dituding menjadi dalang demo UU Cipta Kerja.

Sekjen PDI-P juga menyebut, pemerintahan Jokowi tidak mengkhianati bangsa.

Hingga berita tentang suasana panas demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar berita populer nasional:

Berita Rekomendasi

1. Kesalahan Syahganda Cs Terkait Demo UU Cipta Kerja

Syahganda Nainggolan (kiri) dan Jumhur Hidayat (kanan).
Syahganda Nainggolan (kiri) dan Jumhur Hidayat (kanan). (Kloase tribunnews.com)

Polisi menangkap delapan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terkait demo tolak UU Cipta Kerja.

Mereka ditangkap di dua kota, yakni Medan dan Jakarta.

Kedelapan anggota KAMI yang diamankan adalah Juliana, Devi, Khairi Amri, Wahyu Rasari Putri, Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Kingkin Anida.

Empat nama pertama ditangkap di Medan, Sumatera Utara. Sedangkan empat orang lainnya diciduk di Jakarta.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, membeberkan kesalahan delapan orang tersebut yang menyebabkan mereka ditangkap.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Siapa Syahganda Nainggolan? Aktivis KAMI yang Ditangkap dengan Dugaan Langgar UU ITE

2. KSPI Tak Tahu Latar Belakang FPI dan PA 212 Demo UU Cipta Kerja

Ketua KSPI, Said Iqbal.
Ketua KSPI, Said Iqbal. (TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA)

Presiden KSPI, Said Iqbal, mengaku tak tahu menahu latar belakang dari unjuk rasa yang dilakukan kelompok FPI dan PA 212 pada Selasa (13/10/2020) lalu.

"Kami tidak tahu apa latar belakang kawan-kawan yang aksi hari ini. Kami tidak tahu, sehingga saya tidak bisa memberikan komentar terhadap ketidaktahuan saya," ujar Said Iqbal, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (13/10/2020).

Said menegaskan bahwa setiap pihak, warga negara atau organisasi berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum sesuai UU No 9 Tahun 1998, termasuk dengan FPI dan PA 212.

Meski demikian, Said mengimbau agar mereka tidak melakukan demo dengan anarkis, kekerasan hingga berujung pada kerusuhan.

"Imbauan kami lakukanlah dengan tertib damai, tidak ada anarkis, tidak ada kekerasan, tidak ada kerusuhan. Ini imbauan," kata dia.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Prabowo Tanggapi Rusuh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Yakin Dibiayai Asing, Sebut Ada Hoaks Beredar

3. AHY Diserang Akun 'Bodong'

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gedung DPR, Kamis (6/8/2020).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gedung DPR, Kamis (6/8/2020). (Istimewa)

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ketidakjelasan draf final RUU Cipta Kerja menimbulkan kekacauan informasi di tengah masyarakat.

Menurut AHY, pemerintah dan masyarakat tengah saling menuding menyebarkan hoaks soal UU Cipta Kerja.

Padahal, rujukan terkait kebenaran informasi tersebut belum ada.

AHY juga mengungkapkan, ada akun palsu atau 'bodong' yang menyerang dirinya dan Partai Demokrat.

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu juga dituduh sebagai dalang aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Tak Cocok Dengan AHY, Ferdinand Hutahaean Mundur Dari Partai Demokrat, Berikut Sosoknya

4. Sekjen PDI-P Sebut Pemerintahan Jokowi Tak Khianati Bangsa

Sekjen PDI Perjuangan Hasti Kristiyanto menjawab pertanyaan jurnalis saat bertandang ke redaksi Tribunnews di Palmerah, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Hasti memaparkan pandangan PDI Perjuangan terkait UU Cipta Kerja dan persiapan Pilkada 2020.
Sekjen PDI Perjuangan Hasti Kristiyanto menjawab pertanyaan jurnalis saat bertandang ke redaksi Tribunnews di Palmerah, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Hasti memaparkan pandangan PDI Perjuangan terkait UU Cipta Kerja dan persiapan Pilkada 2020. (TRIBUN/DANY PERMANA)

Pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang menuai kontroversi dan memicu terjadinya aksi unjuk rasa secara masif di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Sebagaimana diketahui, sebagian besar massa Anti UU Cipta Kerja, menuding pemerintah telah mengkhianati rakyat dengan pengesahan undang-undang buruh tersebut.

Sekertaris Jenderal Partai PDI-P, Hasto Kristiyanto, menepis anggapan pemerintah berkhianat dengan mengesahkan UU Cipta Kerja.

Dia menyarankan agar masyarakat kembali melihat track record strategi leadership Jokowi - KH Maruf Amin.

Alumni Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada itu kemudian mempertanyakan, selama kepemimpinan Jokowi, kebijakan Jokowi yang mana yang merugikan bangsa dan negara?

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Disertai Tindakan Anarkis, Hasto Kristiyanto: PDI-P Siap Berdialog 

5. Suasana Panas Demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda

Demonstran bentrok dengan polisi saat demo penolakan UU Cipta Kerja di Jalan Medan Merdeka Barat sekitar Patung Kuda Jakarta, Selasa (13/10/2020). Ribuan massa dari GMPF MUI dan PA 212 berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja dan mendesak penerbitan Perppu pembatalan.
Demonstran bentrok dengan polisi saat demo penolakan UU Cipta Kerja di Jalan Medan Merdeka Barat sekitar Patung Kuda Jakarta, Selasa (13/10/2020). Ribuan massa dari GMPF MUI dan PA 212 berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja dan mendesak penerbitan Perppu pembatalan. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Orator PA 212 meminta massanya untuk mengakhiri demo tolak UU Cipta Kerja dan kembali ke tempat masing-masing, Selasa (13/10/2020) sore.

Pantauan Tribunnews sekitar pukul 15.40 WIB, diringi lantunan selawat, ratusan pengunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja mulai meninggalkan kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Massa yang tampak mengenakan peci serta baju koko ini pun berangsur-angsur meninggalkan lokasi.

Namun, ratusan pemuda justru semakin berkumpul dan mendekati barikade kepolisian.

Para pemuda tersebut juga terlihat mengibarkan bendera merah putih sambil menyerukan teriakan-teriakan "Pak Polisi, tugasmu mengayomi".

Baca selengkapnya di sini>>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas