Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Data BPS Tunjukan Produksi Beras Diprediksi Meningkat Signifikan di 2020

Produksi beras di sepanjang tahun 2020 ditargetkan meningkat 310 ribu ton atau satu persen dibandingkan realisasi produksi beras di sepanjang 2019.

Editor: Content Writer
zoom-in Data BPS Tunjukan Produksi Beras Diprediksi Meningkat Signifikan di 2020
Ditjen Tanaman Pangan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja optimalisasi lahan di Desa Grandeng, Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, Maluku pada Minggu (4/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Produksi beras di sepanjang tahun 2020 ditargetkan meningkat 310 ribu ton atau satu persen dibandingkan realisasi produksi beras di sepanjang tahun 2019. Target ini dihitung berdasarkan pertumbuhan luas panen dan produksi padi yang juga mengalami pertumbuhan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto menyampaikan, luas panen padi tahun 2020 mencapai 10,79 juta hektare. Sedangkan total produksi padi di rahun 2020 mencapai 55,16 juta ton dalam bentuk gabah kering giling.

"Jika dibandingkan tahun 2019, luas panen padi hanya sebesar 10,68 juta hektare. Sedangkan total produksi di tahun yang sama hanya 54,60 juta ton. Artinya luas panen dan produksi padi sama-sama naik 1,02 persen," ujar Suhariyanto, dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Dirusak Banjir, Kementan akan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Sukabumi

Meski demikian, kata Suhariyanto, produksi beras sejauh ini masih terpusat di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan kondisi tersebut diharapkan, pergerakan produksi di provinsi lainya juga terus diperhatikan.

"Ketersediaan stok beras perlu diamati dari waktu ke waktu sehingga perencanaan ke depan bisa semakin bagus," katanya.

Perlu diketahui, ekspor pertanian di bulan September 2020 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yakni sebesar 20,84 persen mtm atau 16,22 persen yoy. Adapun hasil sektor pertanian yang naik cukup besar, di antaranya produk hortikultura, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, lada, serta udang hasil tangkapan.

"Kenaikan eskpor hasil pertanian secara tahunan dikontribusi oleh kenaikan ekspor beberapa komoditi seperti sarang burung, udang hasil tangkap, cengkeh, sayuran, dan lada hitam," katanya.

Berita Rekomendasi

Disisi lain, BPS juga mencatat upah nominal buruh tani pada September 2020 mencapai 0,08 persen dengan angka upah rill mencapai 1,03 persen. Kenaikan juga terjadi pada upah buruh bangunan sebesar 0,98 persen dan upah rill 1,03 persen.

Baca juga: Hari Pangan Sedunia 2020, FAO: Pandemi Jadi Kesempatan Bangun Kembali Sistem Pangan dan Pertanian

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, produksi pertanian sejauh ini masih terus berjalan normal, meski suasan global masih dilanda pandemi virus Corona. Untuk beras misalnya, Kementan menghitung stok beras hingga akhir tahun mendatang masih dalam kondisi aman dan terkendali.

"Stok akhir tahun, beras kita masih memiliki 7,1 juta ton," katanya.

Sebagai program peningkatan posisi tawar petani atas ulah para tengkulak, Kementan sudah memiliki dua program jangka panjang. Keduanya adalah Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).

Baca juga: 551 Petani di Bolsel Akan Diikutkan Asuransi Pertanian

Kolaborasi Kostratani dan Kostraling dicetuskan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebagai sarana pendukung Konektivitas Agriculture War Room (AWR) yang menghubungkan antara kegiatan pertanian di Jakarta dengan pertanian selurih Indonesia.

Dengan program tersebut, diharapkan panen raya tidak lagi menjadi momok bagi petani, karena Kostraling berperan vital dalam membeli gabah dari kelompok tani (Poktan) atau Gapoktan sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) untuk disimpan atau digiling, dalam upaya menyediakan beras kualitas standar pada waktu yang tepat. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas