Sosok Pollycarpus: Kasus Pembunuhan Munir Hingga Sempat Dikabarkan Gabung ke Partai Berkarya
Nama Pollycarpus Budihari Priyanto ramai dibicarakan media dan publik Tanah Air sejak dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Munir.
Penulis: Malvyandie Haryadi
"Itu juga saya ingin minta pembuktian juga sampai sekarang nggak bisa, itu nggak benar. Jadi kalau mau diotopsi dan lain-lain, itu nggak masuk, dan itu nggak matching semua. Jadi waktu itu, tuduhannya dengan orange juice, tapi vonisnya dengan mie goreng sedangkan mie goreng nggak ada dalam surat dakwaan," ujarnya saat ditanya wartawan ketika bebas murni dari hukuman 14 tahun penjara, pada Kamis (29/08/2018)
Partai Berkarya
Pollycarpus pernah dikaitkan dengan Partai Berkarya. Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang yang pernah mengklaim Polly sebagai kader Partai Berkarya.
Saat itu, Maret 2018, Badaruddin berkata Pollycarpus terdaftar sebagai kader Partai Berkarya di Kabupaten Tangerang, Banten.
"Pak Polly ini mendaftar di salah satu kabupaten. Di Tangerang, Banten," ujar Badaruddin saat dikonfirmasi, Rabu (7/3/2018).
Namun, hal itu belakangan dibantah Pollycarpus. "Partai Berkarya, saya nggak. Saya sudah declare sama Najwa Shihab waktu itu, memang diajak, tapi saya untuk politik, saya nggak membidangi. Jadi saya lebih suka kerja profesional, sesuai profesi saya.
Setelah bebas Pollycarpus menyebutkan dirinya kembali ke dunia penerbangan.
"Sempat saya di PT Gatari, kemudian kita lagi ada rencana membuat, mengakuisisi usaha penerbangan juga ada rencana mendatangkan Zerocopter, yaitu sejenis pesawat helikopter yang ringan untuk keperluan seluruh daerah di Indonesia."
Pollycarpus juga menepis tuduhan dirinya merupakan anggota Badan Intelijen Negara (BIN). "Ah nggak benar juga, nggak."
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, berharap masyarakat berhenti mengkaitkan Pollycarpus dengan kematian Munir.
Menurutnya, Pollycaprus telah menebus kesalahan di penjara selama delapan tahun.
"Kita harus hargai pembebasan murninya. Dia merdeka, tak perlu diungkit lagi. Apalagi dia punya argumen, bisa saja bukan dia yang melakukan tapi dikorbankan," kata Badaruddin.
Jualan telur asin
Sebagaimana yang dilansir dari Tribun Jakarta, selama Pollycarpus dipenjara, sang istri banting setir menjadi pengusaha telur asin dan ekstrak buah merah.