7 Gerai Besar Ditutup, Gaji Karyawan Dipotong Sejak April 2020, Matahari Rugi Rp 617 Miliar
Selain menutup 7 gerai, Matahari Department Store juga memotong gaji karyawan seiring maraknya Covid-19 dan pembatasan aktivitas ruang publik.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melaporkan kinerja perseroan selama sembilan bulan mencatat rugi bersih Rp 617 miliar.
Hal itu imbas dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pandemi Covid-19 sehingga membuat laju kunjungan ke gerai tertekan.
"Semua rencana pemulihan kami berjalan sesuai rencana, namun peningkatan kunjungan ke gerai kami tertahan oleh PSBB pada September 2020," kata CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor dalam keterbukaan informasi BEI di Jakarta, Jumat (23/10).
Baca juga: Wagub DKI Ahmad Riza Patria Sinyalkan PSBB Transissi Bakal Diperpanjang
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik sejalan dengan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis.
"Sepanjang tahun ini, tujuh gerai format besar dan seluruh gerai khusus ditutup dan tiga gerai format besar dibuka," ujarnya.
Sehingga Matahari Department Store kekinian hanya mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia, dan Perseroan berniat untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan.
Baca juga: Epidemiolog UI: PSBB Tidak Mematikan Perekonomian
LPPF mencatat penjualan kotor sebesar Rp 5,9 triliun untuk sembilan bulan yang berakhir pada September 2020 atau 57,6 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara pendapatan bersih turun 57,5 persen menjadi Rp 3,3 triliun.
Matahari Department Store mulai pulih secara stabil pada Juli, Agustus, dan hingga pertengahan September.
Untuk mengurangi dampak pandemi, Perseroan menjalankan pengetatan biaya, termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga dan 29,3 persen di periode Januari hingga September.
"Kami telah melunasi fasilitas kredit tambahan yang diperoleh di bulan Mei tahun ini. Kami melakukan kontrol yang ketat atas pengeluaran kami dan pembekuan belanja modal kami masih berlaku selain terkait dua toko yang dibuka pada kuartal ini," terang Terry.
"Pemulihan pemotongan gaji telah dimulai sejalan dengan pemulihan kami, dan direncanakan untuk pulih sepenuhnya pada Kuartal IV 2020," tuntasnya.
Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo menyebut tujuh gerai Matahari Department Store tersebar di berbagai kota-kota besar di Indonesia.
Di antaranya satu gerai di Bogor, satu gerai di Jakarta, satu gerai di Palembang, satu gerai di Balikpapan, satu gerai di Cirebon, satu gerai di Padang dan satu gerai di Bali.
Selain menutup gerai, Matahari Department Store juga telah memotong gaji karyawan sejak April 2020.
Hal ini seiring dengan maraknya kasus penularan virus corona dan pembatasan aktivitas di ruang publik.
"Iya benar (pemotongan gaji sejak April 2020," kata Miranti.
Setelah ada pemotongan gaji, lanjut Miranti kini perusahaan berusaha memulihkan pemotongan gaji ke karyawan.
Miranti memastikan gaji karyawan akan kembali 100 persen pada kuartal IV 2020.(Tribun Network/nas/wly)