Nadiem Makarim: Masih Ada Siswa yang Belum Menerima Bantuan Kuota Internet
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan masih ada siswa yang belum mendapatkan bantuan kuota internet.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan masih ada siswa yang belum mendapatkan bantuan kuota internet.
Bantuan kuota internet dialokasikan untuk pendidik maupun anak didik yang menjalani pembelajaran jarak jauh.
"Masih ada anak-anak yang masih belum menerima kuota," ujar Nadiem dalam webinar Cerita di Kemenkeu Mengajar yang disiarkan channel Youtube Kemenkeu RI, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Dapat Rapor Merah dari Guru, Kemendikbud: Kami Bekerja Keras untuk Pendidikan
Para siswa yang belum mendapatkan bantuan tersebut diminta segera melapor kepada sekolah dan operator sekolah untuk mengkoreksi.
Dalam sebulan terdapat dua gelombang pemberian bantuan tersebut.
Sehingga, siswa bisa mendapatkan bantuan kuota internet pada salah satu gelombang tersebut.
"Dia harus ke kepala sekolah ya untuk segera dan operator sekolah untuk segera mengkoreksi nomornya yang tidak ada," kata Nadiem.
Baca juga: Kemendikbud Tambah Daftar Aplikasi Pembelajaran di Kuota Belajar
Nadiem mengklaim bantuan ini mendapatkan tanggapan yang baik dari masyarakat.
Menurutnya, bantuan kuota internet ini merupakan bantuan sosial di bidang pendidikan yang paling dirasakan manfaatnya.
Meski begitu, Kemendikbud bakal melakukan sejumlah penyempurnaan agar penyaluran bantuan kuota internet ini lebih efektif.
"Hampir 85 persen daripada masyarakat merasa bahwa ini program yang tepat sasaran dan tepat waktu. Tentunya program ini harus selalu kita sempurna kan," ujar Nadiem.
Baca juga: Kemendikbud: 4.000 Institusi Pendidikan Tinggi Beralih Lakukan Pembelajaran Daring
Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan subsidi kuota internet untuk guru dan siswa.
Anggaran pulsa bagi peserta didik diberikan sejak September sampai Desember 2020 sebesar Rp7,2 triliun.
Bantuan kuota internet ini diberikan untuk empat kelompok, yakni siswa PAUD, siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah, pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar menengah, dan tentunya mahasiswa dan dosen.
Siswa PAUD mendapatkan 20 GB, siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat 35 GB, pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar diberikan 42 GB. Sementara mahasiswa dan dosen diberikan 50 GB.
Kuota terbagi atas kuota umum yang bisa digunakan untuk semua jenis aplikasi dan kuota belajar yang hanya untuk aplikasi dan aktivitas belajar.