Jepang Buka Lebar Peluang Kerja Jadi Perawat dan Caregiver dari Indonesia
Anwar menjelaskan caregiver dalam bahasa Jepang disebut Kaigofukushishi yang tugasnya adalah merawat lansia di Jepang
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jepang membuka lebar peluang kerja bagi perawat dan caregiver asing, terutama dari Indonesia.
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan bagi Jepang Indonesia memiliki khas mengirim tenaga kerja non blue collar seperti caregiver.
“Banyak lansia di Jepang yang membutuhkan tenaga perawat," kata Anwar Sanusi usai mengikuti SLOM+3 secara virtual, Selasa (27/10/2020)
Anwar menjelaskan caregiver dalam bahasa Jepang disebut Kaigofukushishi.
Tugas caregiver adalah merawat lansia di Jepang.
Baca juga: Cerita Haru Pasien Corona Ultah di Tempat Karantina, Dapat Kejutan dan Hadiah dari Para Perawat
Sementara itu, Direktur Asia Timur dan Pasifik, Santo Darmosumarto dalam webinar Kemlu RI mengatakan rencananya caregivers dan perawat bisa mulai masuk ke Jepang di bulan November 2020.
Sedangkan terkait persetujuan untuk melakukan fasilitasi bagi perjalanan bisnis esensial lainnya masih dalam pembentukan dan membutuhkan koordinasi antara Indonesia Jepang.
"Kedepannya diharapkan para business essentials bisa masuk ke Jepang tanpa harus melakukan karantina, tapi melakukan protokol kesehatan yang ketat yang diberlakukan kedua negara," ujarnya.
Baca juga: Indonesia dan Jepang Godok Kesepakatan Perjalanan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
ASEAN dan 3 negara mitranya yaitu RRT (China), Jepang, dan Republik Korea (Korea Selatan), sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang ketenagakerjaan.
Kesepakatan peningkatan kerja sama ketenagakerjaan negara-negara tersebut terungkap dalam pertemuan 18th Senior Labour Officials Meeting Plus Three (SLOM+3), secara hybrid virtual meeting di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan bahwa hasil pembahasan SLOM+3 ini akan dibawa dan diadopsi dalam pertemuan atau Forum ASEAN Labour Minister's Meeting Plus Three(ALMM+3).
Pertemuan tersebut berupa Joint Statement yang berisi pencapaian laporan kerja atau project yang sudah dikerjakan, sedang berlangsung, dan akan dilaksanakan ASEAN SLOM+3 di tahun 2021-2025.
"Jadi ini sifatnya lebih mempererat kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan ASEAN +3," ujar Indah.