'Teror' ke Kantor Gubernur DKI: Era Anies Gedung Mau Dibakar, Zaman Ahok Dapat Ancaman Bom
Seorang perempuan kedapatan membawa bensin dan akan membakar Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/10/2020).
Penulis: Malvyandie Haryadi
Menurut Putri, ia sebelumnya tidak mencurigai adanya ancaman bom.
Pasalnya sejak pagi hari ia bekerja seperti biasa.
"Ini baru mau rapat, tahu-tahu pas lewat sini pakai diperiksa segala. Apalagi ada tim gegana juga. Ternyata ada ancman bom, jadi takut sendiri," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Agustino Dharmawan, mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui, ancaman bom tersebut.
Menurut Agustino, isu tersebut hanya berasal dari orang yang tidak bertanggungjawab.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan penambahan pengamanan di lingkungan Balai Kota.
"Kami Biro Umum, selaku pengelola pengamanan dalam di Balai Kota, tidak pernah menerima ancaman bom di Balai Kota, baik secara tertulis maupun telepon. Justru, tadi pagi, saya dapat informasi dari media yang menanyakan ke saya ancaman bom tersebut. Saya tanya balik, ibu dapat info dari siapa? Dia bilang, justru saya mau bertanya ke bapak. Lha ini kan nggak jelas sumber beritanya dari siapa,” kata Agustino, di Balai Kota, Rabu (20/7/2016).
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan protapnya Balai Kota untuk melakukan pengamanan baik dari kepolisian maupun pamdal.
"Tadi pagi saya ditelepon Kapolsek Gambir beliau menanyakan soal ancaman. Beliau sendiri pun tak mendapat ancaman seperti itu. Beliau bilang ancaman dari media. Saya nyatakan itu salah. Walau pun isu kita harus siap siaga. Pokoknya pagi tadi," katanya.
Peningkatan pengamanan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tas.
Salah satunya dengan menutup pintu akses yang menghubungkan Balai Kota dan gedung DPRD.
Telepon
Kapolsek Gambir, AKBP Ida Ketut GKR, mengaku bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari pihak pamdal Balai Kota, adanya ancaman bom pada pukul 09.15.
"Kami langsung lakukan konfirmasi, ada beberapa kegiatan di Balai Kota yang akan dilaksanakan. Kami prinsipnya menerima info. Intel juga sudah jalan menyelidiki mobilisasi masyarakat yang keluar masuk Balai Kota. Gegana akan sterilisasi," kata Ida, saat memantau penyisiran bom di Balai Kota.
Ida mengakui, bahwa ancaman bom yang diterima pihak pengamanan dalam Balai Kota melalui saluran telepon.
Lalu, pihak pengamanan dalam lalu menginformasikan kepada polisi yang segera melakukan pengamanan terlebih dahulu.
Sementara itu, Ahok juga mengaku tidak mengetahui ancaman bom itu sebelumnya.
Bahkan ia tidak pernah meminta untuk melakukan peningkatan pengamanan.
"Kalau urusan keamanan mah aku cuek aja mau nyelonong-nyelonong. Aku nggak tahu ada peningkatan keamanan. Dari kemarin TNI juga sudah ada," katanya. (Tribunnews.com/Kompas.com)