Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Angkat Bicara Terkait Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Berikan Kecaman Keras

Presiden Joko Widodo mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Kota Paris dan Nice dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Jokowi Angkat Bicara Terkait Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Berikan Kecaman Keras
Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataannya terkait pidato Presiden Prancis 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Kota Paris dan Nice dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa.

Selain itu, Jokowi juga mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Mantan Wali Kota Solo ini selepas melakukan pertemuan dengan berbagai pihak.

Mulai Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para perwakilan antar umat beragama di Indonesia, hingga para menteri terkait untuk membahas perkembangan dunia terkait dengan persaudaraan antar umat beragama.

Baca juga: Khabib Nurmagomedov Unggah Foto Muka Emmanuel Macron dengan Jejak Sepatu

Baca juga: DPP PKS Sambangi Kedubes Prancis, Kirim Surat Terbuka untuk Emmanuel Macron

"Pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa."

"Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang bisa memecah belah persatuan antar umat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10/2020).

Dalam keterangan itu, Jokowi menegaskan bahwa kebebasan berekspresi yang dapat mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan.

Berita Rekomendasi

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun," imbuhnya.

Jokowi mengajak komunitas internasional untuk bersatu dan mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama untuk membangun dunia yang lebih baik.

Saat ini, persatuan dunia dan suasana kondusif amat diperlukan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

"Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri RI Tanggapi soal Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron

Baca juga: Tanggapan Kementerian Luar Negeri RI soal Pernyataan Emmanuel Macron

Untuk diketahui, Presiden bersama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelumnya melakukan pertemuan dan diskusi bersama perwakilan antarumat beragama, yakni H. Helmy Faishal (Sekjen PB Nahdlatul Ulama), K.H. Muhyiddin Junaidi (Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia), dan H. Anwar Abbas (Ketua PP Muhammadiyah).

Hadir pula Pdt. Jacklevyn F. Manuputty (Sekretaris Umum Persekutuan Gereja Indonesia), Ignatius Kardinal Suharyo (Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia), Wisnu Bawa Tenaya (Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia), Arief Harsono (Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia), dan Xs. Budi Santoso Tanuwibowo (Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia).

Selain itu, mendampingi Presiden dan Wakil Presiden ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas